Toleransi bukan hanya slogan, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Hal itu ditunjukkan oleh Sat Samapta Polres Pangandaran saat melaksanakan bakti sosial di Gereja GPDI Parapat, Sabtu, 21 Juni 2025. Dimulai sejak pukul 09.00 WIB, kegiatan ini difokuskan pada pembersihan area dalam dan luar gereja yang dilakukan bersama warga jemaat.
Dengan alat kebersihan yang lengkap, para personel menyusuri setiap sudut gereja untuk memastikan tidak ada debu, kotoran, atau sampah yang tertinggal. Beberapa anggota bahkan membantu memindahkan barang-barang berat seperti mimbar dan peralatan musik gereja demi memperlancar proses pembersihan. Mereka tidak hanya membersihkan secara fisik, tapi juga menghadirkan kehangatan dan keterbukaan dalam interaksi.
Kanit Samapta menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi membangun komunikasi efektif antara polisi dan masyarakat. Menurutnya, rumah ibadah adalah tempat yang suci dan patut dijaga oleh siapa pun, tak terkecuali aparat negara. “Kami tidak memandang tempat ibadah dari sisi agama, tapi dari sisi kemanusiaan. Dan setiap tempat yang menyatukan manusia dalam doa, layak untuk kita rawat bersama,” tegasnya.
Kegiatan yang berlangsung selama hampir tiga jam ini menciptakan keakraban yang sulit dilupakan. Banyak warga yang mengabadikan momen ini dan mengunggahnya ke media sosial, memicu respons positif dari masyarakat luas. Hal ini membuktikan bahwa satu tindakan sederhana bisa menghasilkan dampak besar dalam memperkuat kebhinekaan.
Bakti sosial ini diharapkan bisa menjadi pola tetap dalam pembinaan masyarakat, serta menjadi inspirasi bagi instansi lain untuk terlibat dalam kegiatan serupa. Polres Pangandaran ingin menegaskan bahwa keamanan, kedamaian, dan kebersihan adalah tanggung jawab semua pihak.
