Belakangan ini, banyak masyarakat yang mengeluhkan panggilan misterius dari nomor luar negeri. Sekilas terlihat seperti panggilan resmi dari instansi atau kerabat jauh, namun kenyataannya banyak di antaranya adalah modus penipuan lintas negara atau yang dikenal sebagai scam internasional.
Pelaku memanfaatkan teknologi Voice over Internet Protocol (VoIP) untuk melakukan panggilan dari berbagai kode negara. Nomor yang muncul di layar sering kali tidak bisa dilacak atau berasal dari negara yang asing bagi korban. Hal ini sengaja dilakukan untuk menimbulkan rasa penasaran atau ketakutan.
Saat panggilan diangkat, penipu bisa menggunakan berbagai skenario: mengaku dari kantor pajak luar negeri, pihak bea cukai, penyelenggara undian internasional, atau bahkan keluarga yang sedang terjebak masalah di luar negeri. Mereka memancing korban untuk terus berbicara dan mengikuti instruksi tertentu.
Tak jarang, korban diminta membayar sejumlah biaya administrasi untuk hadiah fiktif, mengirim dokumen penting, atau bahkan mentransfer dana agar bisa “membantu” kerabat yang ditahan di luar negeri. Semua dibuat meyakinkan, lengkap dengan dokumen palsu dan tata bahasa formal yang tampak profesional.
Beberapa modus juga hanya berupa missed call. Ketika korban menelepon balik, pulsa atau saldo mereka langsung terkuras karena diarahkan ke nomor berbayar dengan tarif sangat tinggi. Ini dikenal dengan istilah “Wangiri scam”, yang artinya “sekali dering lalu tutup”.
Scam internasional seperti ini sulit dilacak karena pelaku biasanya berada di luar yurisdiksi hukum negara korban. Apalagi jika korban tidak melaporkan, maka data penipuan tidak pernah tercatat dan pelaku terus bebas menjalankan aksinya.
Penting untuk dicatat, jika Anda tidak memiliki urusan resmi dengan pihak luar negeri, sebaiknya abaikan saja panggilan dari nomor asing, apalagi jika berasal dari negara yang tidak dikenal. Jangan pernah memberikan informasi pribadi atau keuangan melalui sambungan tersebut.
Jika ragu, verifikasi nomor tersebut lewat pencarian online atau tanyakan ke pihak yang berwenang. Bahkan beberapa aplikasi kini sudah dapat mendeteksi panggilan mencurigakan dan memberi peringatan sebelum pengguna mengangkatnya.
Masyarakat perlu terus diingatkan bahwa teknologi bisa digunakan siapa saja, termasuk oleh pelaku kejahatan lintas batas. Waspada terhadap panggilan luar negeri adalah bagian penting dari literasi digital di era serba terhubung seperti sekarang.
