Salah satu modus penipuan yang makin sering terjadi adalah panggilan telepon bertubi-tubi dari nomor tak dikenal. Taktik ini digunakan untuk memancing kepanikan korban, agar mereka menjawab tanpa sempat berpikir jernih. Begitu telepon diangkat, pelaku langsung melancarkan skenario penipuan yang dirancang khusus untuk menekan emosi dan memanipulasi keputusan korban.
Biasanya, telepon dilakukan berulang kali dalam waktu singkat — bisa lima hingga sepuluh kali berturut-turut. Nomor yang digunakan pun berbeda-beda, seolah-olah panggilan berasal dari banyak pihak. Bagi orang yang tidak terbiasa menerima panggilan mendadak seperti ini, kondisi ini bisa menimbulkan kecemasan berlebih.
Setelah korban menjawab, pelaku biasanya menyampaikan bahwa ada masalah serius: mulai dari dugaan kejahatan yang mengatasnamakan korban, rekening yang diblokir, atau ada keluarga yang mengalami kecelakaan. Semua disampaikan dengan nada darurat dan diselingi ancaman agar korban segera melakukan tindakan, seperti mentransfer uang atau memberikan data pribadi.
Kepanikan yang tercipta dari dering bertubi-tubi membuat banyak orang sulit berpikir logis. Rasa takut membuat korban langsung mengikuti perintah penipu, karena merasa tidak punya waktu untuk mengecek kebenaran informasi yang disampaikan.
Beberapa pelaku bahkan menggunakan aplikasi spoofing untuk mengganti tampilan nomor telepon, seolah-olah berasal dari instansi resmi seperti bank, kepolisian, atau rumah sakit. Korban yang melihat nomor atau nama yang tampak familiar menjadi makin yakin bahwa situasi tersebut benar-benar nyata.
Modus ini tidak hanya menyasar orang tua, tapi juga anak muda, pegawai, hingga pengusaha. Semakin sibuk dan tidak fokus seseorang, semakin besar kemungkinan mereka terjebak dan langsung mengambil keputusan keliru di bawah tekanan.
Langkah terbaik menghadapi modus ini adalah tetap tenang. Jika menerima panggilan bertubi-tubi dari nomor tidak dikenal, lebih baik jangan diangkat dulu. Pastikan tidak ada pesan penting dari keluarga atau pihak terpercaya. Jika memang merasa perlu mengecek, lakukan verifikasi melalui saluran resmi, bukan nomor yang menelepon tersebut.
Masyarakat juga disarankan untuk mengaktifkan fitur pemblokir otomatis terhadap nomor asing atau tidak dikenal. Beberapa aplikasi pemblokir spam sudah bisa memberi label pada nomor-nomor yang sering digunakan untuk penipuan.
Modus telepon berulang ini adalah bentuk manipulasi psikologis yang sangat efektif, terutama bagi orang yang tidak siap mental atau kurang pengetahuan soal teknik penipuan modern. Waspada dan tetap tenang adalah kunci utama agar tidak menjadi korban berikutnya.
