Example floating
Example floating
Example 728x250
Sosial dan UmumSPKT

Penipuan Digital Berkamuflase sebagai Customer Service

11
×

Penipuan Digital Berkamuflase sebagai Customer Service

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Di tengah maraknya layanan digital, peran customer service menjadi sangat vital dalam menjembatani keluhan pelanggan dengan perusahaan. Namun, celah ini tidak luput dari incaran pelaku kejahatan siber. Belakangan, banyak penipu yang menyamar sebagai customer service resmi dan memanfaatkan kepanikan atau ketidaktahuan pelanggan demi menjalankan aksinya. Mereka hadir dengan tampilan profesional, ramah, bahkan cepat tanggap, membuat korban merasa benar-benar dilayani oleh pihak resmi.

Modus ini sering bermula dari unggahan keluhan pelanggan di media sosial—misalnya Twitter atau Facebook—yang secara tidak langsung menjadi umpan empuk bagi para pelaku. Dalam hitungan menit, akun-akun customer service palsu akan merespons postingan tersebut dengan komentar atau pesan langsung yang seolah berasal dari pihak perusahaan. Akun-akun ini dibuat menyerupai akun resmi, lengkap dengan logo, nama yang mirip, dan bahkan gaya bahasa formal. Sulit dibedakan jika pengguna tidak teliti.

CALL CENTER
Example 300x600
Kapolres Pangandaran

Korban biasanya diarahkan untuk melakukan komunikasi lanjutan melalui WhatsApp atau aplikasi pesan instan lainnya. Di sanalah penipuan masuk ke tahap yang lebih dalam. Pelaku akan meminta data pribadi dengan dalih memverifikasi akun atau memproses keluhan. Tak jarang mereka meminta kode OTP, PIN, hingga akses ke akun perbankan digital. Semua informasi itu kemudian digunakan untuk mengambil alih akun atau menguras saldo korban secara diam-diam.

Yang lebih mengkhawatirkan, para penipu kini juga menyebarkan link berbahaya dengan kedok formulir keluhan pelanggan. Begitu diklik, link tersebut akan mengarahkan korban ke situs phising yang meniru tampilan website resmi. Saat korban mengisi formulir, tanpa sadar mereka menyerahkan seluruh informasi sensitif ke tangan pelaku.

Penipuan berkedok customer service ini bisa menimpa siapa saja, terutama mereka yang aktif bertransaksi digital. Banyak korban tidak menyadari sedang berhadapan dengan penipu hingga semuanya terlambat. Uang sudah raib, akun sulit diakses, dan jejak pelaku menghilang tanpa bekas. Sayangnya, tidak semua platform media sosial cepat menindak laporan akun palsu, membuat modus ini terus berkembang.

Pencegahan utama yang bisa dilakukan adalah dengan selalu memverifikasi akun resmi perusahaan. Jangan pernah memberikan informasi pribadi kepada siapapun yang menghubungi lewat jalur informal. Jika memungkinkan, gunakan jalur resmi seperti call center di situs resmi perusahaan atau aplikasi mobile yang sudah terverifikasi. Hindari membagikan keluhan terlalu detail di media sosial, karena justru bisa menjadi celah untuk dijadikan umpan oleh penipu.

Masyarakat perlu semakin waspada, karena kemasan penipuan digital kini tak lagi terlihat mencurigakan. Semakin meyakinkan modusnya, semakin besar potensi kerugiannya. Jangan sampai niat mencari solusi atas masalah justru berujung pada musibah finansial.

Example 468x60
Example 120x600
Example 468x60

Komentar