Example floating
Example floating
Example 728x250
Sosial dan UmumSPKT

Pengiriman OTP Ganda: Tanda Akun Anda Disusupi

6
×

Pengiriman OTP Ganda: Tanda Akun Anda Disusupi

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Salah satu sinyal bahaya yang sering diabaikan oleh pengguna digital adalah munculnya permintaan One Time Password (OTP) ganda tanpa sebab yang jelas. Banyak orang menganggapnya sebagai kesalahan teknis biasa, padahal di balik itu bisa tersembunyi upaya pembobolan akun oleh pelaku penipuan digital. Fenomena ini makin sering terjadi seiring meningkatnya integrasi OTP dalam sistem keamanan aplikasi keuangan, e-commerce, dan media sosial.

OTP adalah lapisan keamanan tambahan yang digunakan untuk memverifikasi identitas pengguna saat login atau melakukan transaksi penting. Biasanya, kode ini dikirimkan melalui SMS, email, atau aplikasi autentikasi. Namun, ketika pengguna menerima lebih dari satu kode OTP tanpa memintanya, bisa jadi ada pihak lain yang sedang mencoba masuk ke akun miliknya dari perangkat yang tidak sah.

CALL CENTER
Example 300x600
Kapolres Pangandaran

Modus ini biasanya dimulai ketika data pengguna—seperti email, nomor HP, atau password—sudah bocor akibat sebelumnya menjadi korban phishing, kebocoran data, atau pernah memasukkan informasi pribadi ke situs palsu. Setelah memperoleh data dasar tersebut, pelaku mencoba masuk ke akun target dan sistem akan mengirimkan OTP ke pemilik akun yang sah. Ketika pelaku tidak bisa mendapatkan OTP secara langsung, mereka mulai memancing korban agar secara sukarela menyerahkan kode tersebut.

Trik umum yang digunakan adalah berpura-pura menjadi pihak resmi, seperti layanan pelanggan, bank, atau bahkan teman korban. Mereka akan mengirimkan pesan atau menelepon dengan nada mendesak, mengatakan bahwa ada transaksi mencurigakan yang perlu dikonfirmasi dan meminta korban untuk segera memberikan kode OTP yang baru saja diterima. Padahal, kode itu adalah pintu masuk bagi pelaku untuk membajak akun.

Yang lebih canggih, ada juga pelaku yang menggunakan malware atau aplikasi palsu yang secara otomatis membaca isi SMS OTP dari perangkat korban dan langsung mengirimkannya ke server penipu. Dalam waktu singkat, pelaku sudah bisa mengakses rekening digital, aplikasi dompet, atau media sosial korban dan melakukan tindakan yang merugikan.

Bentuk kerugian akibat penyalahgunaan OTP sangat bervariasi, mulai dari transfer uang yang tidak sah, pembelian fiktif, pengurasan saldo e-wallet, hingga peretasan akun media sosial yang kemudian digunakan untuk menipu orang lain di daftar kontak korban. Tak jarang, korban baru menyadari setelah semua sudah terlambat.

Untuk melindungi diri dari penipuan ini, penting untuk tidak pernah memberikan kode OTP kepada siapa pun, termasuk kepada orang yang mengaku sebagai petugas resmi. Layanan resmi tidak akan pernah meminta OTP secara langsung, karena kode ini bersifat rahasia dan hanya diketahui oleh pemilik akun. Selain itu, aktifkan fitur autentikasi dua langkah (2FA) yang lebih aman dan gunakan aplikasi autentikator dibandingkan OTP via SMS.

Pengguna juga disarankan untuk memperbarui password secara berkala, tidak menggunakan password yang sama di banyak platform, dan menghindari mengklik tautan mencurigakan. Jika Anda menerima OTP tanpa melakukan tindakan apa pun, segera ganti password akun yang terkait dan periksa aktivitas login terakhir.

Di era digital yang serba cepat ini, kode OTP menjadi kunci utama dalam menjaga keamanan akun pribadi. Namun, kunci ini bisa menjadi alat pembobolan jika sampai jatuh ke tangan yang salah. Oleh karena itu, kewaspadaan dan kesadaran digital sangat penting agar kita tidak menjadi korban dari jebakan OTP ganda yang kini makin marak digunakan para penipu.

Example 468x60
Example 120x600
Example 468x60

Komentar