Fenomena menerima panggilan tak dikenal dari nomor luar negeri atau nomor asing kini semakin sering dialami oleh masyarakat. Nomor-nomor tersebut terkadang muncul berulang kali, bahkan dalam interval waktu yang pendek. Bagi sebagian orang, panggilan seperti itu dianggap mengganggu dan mencurigakan, namun tak sedikit pula yang penasaran lalu mengangkat atau membalasnya. Di sinilah celah penipuan dimulai, tanpa disadari.
Modus ini dikenal sebagai “wangiri scam”, berasal dari praktik panggilan satu kali yang cepat putus. Tujuannya adalah memancing rasa ingin tahu korban untuk menelepon balik. Ketika korban menghubungi nomor tersebut, pulsa atau saldo telepon korban tersedot dalam jumlah besar karena terhubung ke nomor premium internasional. Dalam beberapa kasus, korban yang menggunakan sistem pembayaran pascabayar tidak langsung menyadari bahwa tagihan mereka membengkak akibat panggilan tersebut.
Namun, modus ini tak hanya berhenti di situ. Dalam praktik yang lebih canggih, pelaku bisa memanfaatkan koneksi telepon yang terjalin untuk menyusupkan perangkat lunak pengintai ke dalam sistem ponsel korban, terutama jika panggilan dilakukan melalui aplikasi tertentu. Beberapa modus juga menggabungkan teknik ini dengan pengiriman SMS atau link berbahaya sesaat setelah panggilan dilakukan, dengan dalih konfirmasi data atau verifikasi nomor.
Yang lebih membingungkan, beberapa korban mengaku tidak merasa melakukan panggilan balik, namun tetap mengalami kehilangan saldo, paket data, atau bahkan uang dari dompet digital mereka. Ini bisa terjadi jika ponsel korban sebelumnya telah terinfeksi aplikasi berbahaya atau memiliki kerentanan keamanan tertentu yang dimanfaatkan saat menerima panggilan asing tersebut.
Penipu memanfaatkan rasa panik dan kebingungan korban, terutama jika nomor asing tersebut menyamar sebagai lembaga internasional, kurir dari luar negeri, atau bahkan konsulat negara tertentu. Narasi seperti “ada paket tertahan”, “akun Anda bermasalah secara internasional”, atau “keluarga Anda mengalami musibah di luar negeri” kerap digunakan untuk memicu kepanikan agar korban segera merespons sesuai arahan penipu.
Cara terbaik untuk mencegah kerugian dari modus ini adalah dengan tidak pernah menjawab panggilan dari nomor luar negeri yang tidak dikenal, dan tidak menelpon balik. Aktifkan fitur blokir otomatis untuk nomor internasional jika tidak memiliki keperluan kontak ke luar negeri. Selain itu, gunakan aplikasi keamanan ponsel yang dapat mendeteksi dan menandai nomor mencurigakan secara otomatis.
Penting juga untuk memahami bahwa operator telekomunikasi tidak akan pernah meminta pengguna menghubungi nomor internasional tanpa alasan jelas, apalagi jika menyangkut data pribadi. Masyarakat perlu dibekali pemahaman tentang risiko digital, agar tidak terjebak oleh tipu daya berbentuk panggilan telepon yang tampak sepele namun membawa kerugian besar.
