Example floating
Example floating
Example 728x250
Sosial dan UmumSPKT

Permintaan “Transfer Ulang” Jadi Modus Baru Menjebak Korban

16
×

Permintaan “Transfer Ulang” Jadi Modus Baru Menjebak Korban

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Modus penipuan digital terus berkembang, salah satunya yang kini marak terjadi adalah permintaan “transfer ulang”. Modus ini menyasar korban yang sebelumnya telah melakukan transaksi, baik itu jual beli barang, pembayaran jasa, atau sekadar pengiriman dana antarkerabat. Penipu akan menyamar sebagai penerima dana atau pihak yang terlibat dalam transaksi, kemudian menghubungi korban dengan alasan bahwa transfer sebelumnya belum diterima atau mengalami gangguan sistemik.

Korban yang tidak menaruh curiga akan merasa bertanggung jawab dan tergesa-gesa mengirim ulang dana yang dimaksud. Dalam banyak kasus, pelaku menunjukkan bukti palsu berupa tangkapan layar mutasi rekening atau pernyataan dari “pihak bank” yang seolah menyatakan transfer tidak masuk. Modus ini berhasil karena didukung narasi yang tampak meyakinkan dan tekanan emosional untuk segera memperbaiki “kesalahan”.

CALL CENTER
Example 300x600
Kapolres Pangandaran

Yang lebih licik, penipu sering kali menyamar sebagai teman atau kolega yang pernah bertransaksi dengan korban. Akun media sosial atau WhatsApp korban sebelumnya bisa saja sudah diretas, lalu digunakan pelaku untuk menghubungi daftar kontak dan mengulang skenario serupa. Karena menggunakan foto dan nama asli, korban merasa yakin bahwa permintaan tersebut benar-benar datang dari orang yang mereka kenal.

Beberapa pelaku bahkan menciptakan urutan peristiwa palsu untuk memperkuat kredibilitas ceritanya. Mereka bisa mengaku sebagai kasir toko online, admin marketplace, hingga pegawai bank. Alasan yang umum dikemukakan seperti “salah input nomor rekening”, “transaksi tertahan sistem”, atau “butuh verifikasi manual”, semuanya ditujukan untuk membuat korban panik dan tergesa-gesa mengambil tindakan tanpa berpikir panjang.

Sayangnya, banyak korban baru menyadari telah tertipu setelah dana kedua dikirimkan dan komunikasi dengan pelaku terputus. Ketika dicek kembali, transfer pertama sebenarnya telah sukses diterima sejak awal, namun pelaku memanfaatkan jeda waktu dan kurangnya konfirmasi dari pihak penerima untuk melancarkan aksinya.

Langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan selalu memastikan status transfer melalui aplikasi resmi bank, bukan hanya berdasarkan pesan yang dikirim oleh pihak lain. Jika menerima permintaan untuk mengulang transfer, pastikan melakukan konfirmasi langsung melalui panggilan video atau kontak pribadi yang terpercaya. Jangan pernah terburu-buru mengambil keputusan hanya karena pesan mendesak yang tampak meyakinkan.

Modus ini menunjukkan bahwa penipuan digital tak selalu menggunakan metode canggih seperti malware atau peretasan. Terkadang, cukup dengan memanfaatkan kepanikan dan kepercayaan korban, pelaku bisa menggandakan keuntungan dalam hitungan menit. Edukasi tentang pentingnya konfirmasi dan ketenangan dalam menghadapi situasi keuangan sangat penting untuk mencegah jatuhnya lebih banyak korban.

Example 468x60
Example 120x600
Example 468x60

Komentar