Example floating
Example floating
Example 728x250
Sosial dan UmumSPKT

Nomor WhatsApp Diduplikasi, Teman Tertipu Uang Puluhan Juta

14
×

Nomor WhatsApp Diduplikasi, Teman Tertipu Uang Puluhan Juta

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kejahatan siber terus berkembang seiring kemajuan teknologi, dan salah satu bentuk penipuan digital yang kian marak adalah duplikasi nomor WhatsApp. Modus ini memungkinkan pelaku untuk mengkloning akun WhatsApp seseorang, lalu menggunakannya untuk menipu orang-orang terdekat korban, seperti keluarga, rekan kerja, hingga sahabat lama. Penipuan ini kerap tidak disadari sampai terlambat, karena komunikasi yang terjadi tampak sah dan berasal dari nomor serta identitas yang dikenal.

Modus duplikasi nomor bekerja dengan memanfaatkan kelemahan sistem otentikasi. Pelaku biasanya mengawali aksinya dengan mencuri atau mendapatkan akses ke kode OTP (One-Time Password) yang dikirimkan ke nomor korban. Ini bisa terjadi melalui berbagai cara, seperti phishing, social engineering, atau malware yang diam-diam menyadap notifikasi di ponsel. Begitu pelaku berhasil memasukkan kode OTP ke perangkatnya, akun WhatsApp korban akan otomatis berpindah dan aktif di ponsel pelaku.

CALL CENTER
Example 300x600
Kapolres Pangandaran

Yang membuat penipuan ini sangat berbahaya adalah ketika pelaku langsung berpura-pura menjadi korban, menghubungi daftar kontak dengan nada yang meyakinkan. Pesan yang dikirim biasanya diawali dengan sapaan akrab, lalu dilanjutkan dengan permintaan bantuan mendesak, seperti: “Saya butuh pinjaman sebentar, nanti saya ganti,” atau “Tolong transfer dulu, ini penting banget.” Karena yang mengirim pesan adalah akun asli teman atau keluarga, banyak yang langsung percaya dan mengirim uang, tanpa menyadari bahwa mereka sedang berbicara dengan penipu.

Dalam beberapa kasus, pelaku bahkan menggunakan gaya bahasa, kebiasaan mengetik, dan informasi personal yang seolah hanya diketahui oleh korban dan penerima pesan. Hal ini membuat pesan tampak sah, dan korban kedua (yaitu teman atau keluarga) tidak merasa perlu untuk melakukan verifikasi. Uang pun mengalir dengan mudah — mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah.

Korban pertama baru menyadari telah kehilangan akses ke akunnya ketika tidak bisa lagi membuka WhatsApp. Sementara itu, korban kedua (yang ditipu uangnya) biasanya baru sadar setelah mencoba menghubungi langsung lewat telepon atau bertemu secara langsung, dan menyadari bahwa semua pesan sebelumnya bukan dari orang yang sebenarnya.

Kondisi ini menciptakan kerugian ganda — secara finansial bagi yang tertipu uangnya, dan secara reputasi bagi pemilik nomor asli. Selain itu, akun yang sudah dikloning bisa terus digunakan oleh pelaku untuk menjalankan penipuan lebih luas, menyebarkan tautan berbahaya, atau meminta data pribadi dari lebih banyak orang.

Untuk mencegah kejadian semacam ini, pengguna WhatsApp harus mengambil langkah keamanan ekstra, antara lain:

  1. Aktifkan verifikasi dua langkah (two-step verification) pada WhatsApp. Fitur ini memungkinkan pengguna menambahkan PIN yang harus dimasukkan setiap kali akun diaktifkan di perangkat baru, meskipun pelaku sudah memiliki kode OTP.
  2. Jangan pernah memberikan kode OTP kepada siapa pun, dalam kondisi apa pun. WhatsApp tidak pernah meminta kode OTP melalui pesan, telepon, atau email.
  3. Waspadai pesan-pesan mencurigakan yang datang dari kontak terpercaya, terutama jika berisi permintaan uang mendesak. Pastikan untuk memverifikasi permintaan tersebut melalui panggilan suara atau tatap muka sebelum mengirimkan uang.
  4. Hindari mengklik tautan yang mencurigakan di dalam pesan WhatsApp, karena bisa saja mengandung malware atau membuka akses ke perangkat Anda.
  5. Jangan menyimpan data sensitif atau OTP di aplikasi pihak ketiga seperti notes, email yang tidak dienkripsi, atau cloud tanpa pengamanan, karena rentan disadap jika perangkat terinfeksi.

Jika akun Anda sudah terlanjur dibajak, segera hubungi pihak WhatsApp melalui email resmi mereka dan lakukan pengambilalihan akun secepat mungkin. Informasikan kepada seluruh kontak bahwa akun Anda sedang tidak digunakan oleh Anda, agar penyebaran penipuan tidak semakin meluas.

Penipuan lewat duplikasi nomor WhatsApp adalah bentuk kejahatan digital yang tidak hanya mencuri uang, tapi juga merusak kepercayaan. Ia menyerang dari dalam lingkaran sosial, menggunakan wajah dan nama yang kita kenal, dengan kata-kata yang kita akrabi. Karena itu, verifikasi menjadi perisai pertama dalam menghadapi setiap permintaan mencurigakan, bahkan dari orang yang paling kita percaya.

Di era komunikasi digital yang serba cepat, kehati-hatian bukan lagi pilihan — tapi keharusan. Jangan biarkan hubungan pertemanan menjadi pintu masuk bagi kejahatan. Jadilah pengguna bijak, dan lindungi bukan hanya diri Anda, tapi juga orang-orang yang Anda sayangi.

Example 468x60
Example 120x600
Example 468x60

Komentar