Example floating
Example floating
Example 728x250
Sosial dan UmumSPKT

Telepon Interaktif Bohongan Tawarkan Diskon Fantastis

4
×

Telepon Interaktif Bohongan Tawarkan Diskon Fantastis

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Di tengah gempuran promosi belanja online dan diskon besar-besaran dari berbagai platform e-commerce, para pelaku penipuan menemukan celah baru yang efektif: telepon interaktif palsu yang menawarkan diskon fantastis. Penipuan ini kerap menyasar konsumen yang gemar belanja daring, terutama mereka yang terbiasa mengikuti promo kilat dan potongan harga besar.

Modus ini dimulai dengan panggilan otomatis yang terdengar sangat profesional. Nada suara operator terdengar seperti rekaman resmi perusahaan besar. Dalam percakapan yang terstruktur dengan baik, sistem interaktif meminta penerima panggilan untuk menekan tombol tertentu di layar ponsel guna “mengklaim voucher diskon,” “mengikuti survei,” atau “menyambung ke bagian layanan pelanggan.” Semua terdengar meyakinkan dan cepat, bahkan diselingi efek suara latar seolah sedang berada di pusat panggilan resmi.

CALL CENTER
Example 300x600
Kapolres Pangandaran

Ketika korban menekan tombol seperti yang diminta, maka ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama, korban diarahkan ke percakapan langsung dengan pelaku yang menyamar sebagai staf promosi dan mulai menggiring korban untuk memberikan data pribadi — mulai dari nama lengkap, alamat rumah, nama toko langganan, hingga nomor rekening atau e-wallet.

Kedua, dan ini lebih berbahaya, panggilan itu sebenarnya tersambung ke nomor premium internasional yang diam-diam menyedot pulsa korban selama percakapan berlangsung. Nomor-nomor ini, walau tampak biasa atau bahkan “lokal”, ternyata dikenakan tarif tinggi yang bisa memotong saldo hingga puluhan ribu rupiah hanya dalam hitungan menit.

Dalam skema yang lebih kompleks, pelaku bahkan mengarahkan korban ke situs phishing yang tampak seperti situs diskon resmi. Di sana, korban diminta mengisi formulir pendaftaran promo dengan iming-iming voucher jutaan rupiah. Tanpa disadari, data yang dimasukkan justru dikirim ke sistem penipu untuk digunakan dalam aksi pencurian identitas dan pembobolan akun keuangan.

Korban umumnya baru sadar telah ditipu ketika pulsa habis seketika, kuota data terkuras tanpa sebab, atau ketika mendapatkan notifikasi login mencurigakan di aplikasi perbankan mereka. Lebih menyakitkan lagi, banyak korban merasa tertipu bukan karena ketidaktahuan, tapi karena jebakan disamarkan dalam suasana yang sangat mirip layanan resmi.

Fenomena ini makin sulit dicegah karena teknologi yang digunakan pelaku kini jauh lebih canggih. Mereka bisa membuat nomor panggilan terlihat seperti milik operator seluler, marketplace terkenal, atau layanan ekspedisi. Bahkan suara mesin penjawab pun menyerupai sistem IVR (Interactive Voice Response) asli yang biasa digunakan oleh bank atau e-commerce.

Agar terhindar dari penipuan ini, masyarakat perlu memahami beberapa langkah perlindungan diri:

  1. Jangan sembarangan menekan tombol dalam panggilan otomatis. Jika Anda tidak yakin dari mana asalnya, segera akhiri telepon.
  2. Waspadai janji diskon yang terlalu fantastis. Jika terdengar tidak masuk akal, kemungkinan besar itu adalah jebakan.
  3. Verifikasi langsung ke sumber resmi. Jika disebutkan promo dari marketplace tertentu, cek melalui aplikasi resminya, bukan dari tautan atau nomor panggilan.
  4. Aktifkan fitur pemblokiran panggilan spam di ponsel Anda. Beberapa smartphone sudah dilengkapi kemampuan untuk mengidentifikasi nomor mencurigakan secara otomatis.
  5. Laporkan nomor mencurigakan ke operator atau layanan pengaduan siber seperti Kominfo atau kepolisian siber agar nomor itu bisa diblokir dan tidak menelan korban lain.

Yang tak kalah penting adalah menyebarluaskan edukasi ini kepada orang-orang di sekitar kita. Masih banyak masyarakat yang belum memahami cara kerja telepon interaktif, atau bahkan menganggap semua suara profesional pasti berasal dari pihak resmi.

Penipuan lewat telepon interaktif ini ibarat jebakan yang menyaru sebagai layanan pelanggan. Ia memancing rasa percaya, memanfaatkan rasa ingin untung, dan mengeksekusinya dengan cepat sebelum korban sempat berpikir. Karena itu, menunda reaksi impulsif dan berpikir sejenak bisa menjadi pertahanan utama.

Jangan tertipu oleh suara ramah dan penawaran besar di ujung telepon. Di dunia digital yang penuh tipuan ini, kewaspadaan adalah mata uang paling bernilai. Sebelum menekan tombol apa pun, pastikan Anda tahu siapa yang berada di balik suara itu.

Example 468x60
Example 120x600
Example 468x60

Komentar