Example floating
Example floating
Example 728x250
Sosial dan UmumSPKT

Toko Online Fiktif Pakai Ulasan Palsu untuk Tipu Pembeli

12
×

Toko Online Fiktif Pakai Ulasan Palsu untuk Tipu Pembeli

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Fenomena belanja daring yang semakin menjamur memberikan kemudahan bagi masyarakat, namun juga melahirkan risiko baru yang semakin beragam. Salah satu modus yang kini banyak menjerat korban adalah toko online fiktif yang memanfaatkan ulasan palsu sebagai senjata utama dalam memperdaya calon pembeli. Modus ini begitu licin karena tampilannya tampak meyakinkan, profesional, bahkan kadang lebih menarik daripada toko asli.

Para pelaku biasanya membuat akun toko di platform e-commerce populer atau di media sosial, lengkap dengan nama brand yang terdengar familiar dan tampilan visual yang menarik. Produk yang dijual pun ditampilkan dengan foto-foto berkualitas tinggi, lengkap dengan detail deskripsi yang tampak teknis dan meyakinkan. Yang menjadi daya tarik utama adalah bagian ulasan—penuh bintang lima, komentar positif, dan tanggapan penjual yang sopan dan responsif.

CALL CENTER
Example 300x600
Kapolres Pangandaran

Namun kenyataannya, semua ulasan tersebut adalah palsu. Dibuat oleh akun bot atau akun palsu yang sengaja diciptakan untuk memberikan testimoni fiktif. Tak jarang, penipu juga membayar jasa ulasan agar toko mereka terlihat aktif dan terpercaya. Di mata pembeli awam, tampilan ini memberikan ilusi bahwa toko tersebut sudah berpengalaman dan banyak pelanggan puas.

Saat pembeli memutuskan untuk bertransaksi, mereka diminta untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening yang telah disiapkan. Tak lama setelah pembayaran dilakukan, toko tersebut tiba-tiba tidak bisa dihubungi, akun media sosial mereka lenyap, atau status pemesanan tidak pernah diperbarui. Tidak sedikit pula korban yang diberi nomor resi palsu sebagai kedok agar terlihat seolah pesanan sedang dikirim.

Parahnya lagi, beberapa pelaku menyasar produk-produk yang sedang tren atau sulit dicari di pasaran. Mereka tahu bahwa calon korban akan lebih mudah tergoda oleh harga miring atau ketersediaan barang langka. Contohnya seperti sepatu edisi terbatas, smartphone terbaru, atau produk skincare populer. Ini membuat korban semakin yakin bahwa mereka telah menemukan “toko yang beruntung”, padahal sebenarnya sedang dijebak.

Yang lebih menyesakkan, proses pelaporan atas kasus semacam ini sering kali berjalan lambat. Tidak semua platform e-commerce atau media sosial merespons cepat, dan penipu bisa dengan mudah membuat akun baru dengan identitas palsu lainnya. Dalam banyak kasus, uang korban tidak bisa dikembalikan karena transaksi dilakukan secara langsung lewat transfer bank, tanpa perlindungan dari pihak ketiga.

Untuk menghindari penipuan semacam ini, penting bagi konsumen untuk tidak mudah tergoda oleh tampilan toko atau ulasan bintang lima semata. Periksa rekam jejak toko, lihat apakah ada testimoni dari sumber lain di luar platform tersebut, cek keaslian foto produk, dan waspadai jika toko hanya menerima pembayaran lewat transfer langsung tanpa opsi rekber atau pembayaran aman.

Modus ini menjadi pengingat bahwa di balik kemudahan belanja online, selalu ada pihak-pihak yang siap memanfaatkan kelengahan kita. Ulasan bisa dimanipulasi, tampilan bisa dipalsukan, tapi kehati-hatian dan ketelitian pengguna tetap menjadi pertahanan pertama dalam menjaga keamanan bertransaksi di dunia digital.

Example 468x60
Example 120x600
Example 468x60

Komentar