Dalam dunia komunikasi digital, kepercayaan terhadap privasi percakapan menjadi hal yang sangat penting. Namun, sayangnya, teknologi juga dapat disalahgunakan untuk melakukan penyadapan percakapan pribadi yang kemudian dimanfaatkan oleh pelaku penipuan untuk berbagai tujuan jahat. Salah satu modus terbaru adalah saat penipu menyadap percakapan dan mengirim ulang pesan dengan modifikasi tertentu untuk menipu atau memanipulasi korban.
Modus ini biasanya bermula dengan pelaku berhasil mengakses data komunikasi korban, entah melalui malware, aplikasi penyadap, atau teknik phishing yang canggih. Setelah berhasil mendapatkan salinan percakapan, pelaku melakukan editing pada isi pesan agar sesuai dengan skenario penipuan. Misalnya, mengubah jumlah uang yang diminta, alamat tujuan transfer, atau tanggal jatuh tempo pembayaran.
Setelah pesan dimodifikasi, pelaku mengirim ulang pesan tersebut kepada korban atau pihak ketiga yang terkait. Karena format pesan tetap sama dan menggunakan akun asli korban, penerima pesan biasanya tidak menyadari bahwa itu adalah rekayasa dan menganggap informasi yang diterima valid. Dengan cara ini, penipu bisa mengarahkan korban untuk melakukan transfer uang ke rekening pelaku, menyerahkan data pribadi, atau melakukan tindakan lain yang merugikan.
Penyadapan dan pengiriman ulang pesan juga sering digunakan untuk memanipulasi hubungan sosial dan bisnis. Misalnya, pesan dari atasan yang diubah untuk menyuruh staf melakukan pembayaran segera, atau percakapan antar pasangan yang disusupi dengan pesan palsu untuk memicu keributan. Hal ini menunjukkan bahwa penipuan tidak hanya soal uang, tapi juga merusak kepercayaan dan hubungan antar individu.
Korban biasanya baru menyadari penipuan ketika terjadi kerugian finansial atau ketika pihak yang menerima pesan palsu melaporkan ketidaksesuaian. Namun, kerusakan reputasi dan hubungan yang timbul akibat penyadapan ini bisa jauh lebih sulit diperbaiki. Selain itu, proses penyelidikan sering kali memakan waktu lama karena pelaku menggunakan teknologi enkripsi dan teknik penyamaran.
Untuk mencegah penyadapan dan modifikasi pesan, pengguna harus selalu menjaga keamanan perangkat dan akun komunikasi. Gunakan aplikasi chat yang menawarkan enkripsi end-to-end dan jangan sembarangan menginstal aplikasi dari sumber tidak resmi. Selalu perbarui perangkat lunak agar terhindar dari celah keamanan yang bisa dimanfaatkan pelaku.
Selain itu, waspadai setiap pesan yang mengandung permintaan transfer uang atau data sensitif, terutama jika berbeda dari kebiasaan pengirim sebelumnya. Konfirmasi langsung melalui saluran komunikasi lain bisa membantu memverifikasi keaslian pesan tersebut.
Penipuan lewat penyadapan dan modifikasi pesan menjadi peringatan bahwa dalam dunia digital, tidak hanya data yang berbahaya jika jatuh ke tangan salah, tapi juga kepercayaan dan hubungan yang bisa hancur hanya karena satu pesan yang diubah. Oleh karena itu, menjaga privasi dan kewaspadaan menjadi kewajiban utama setiap pengguna teknologi komunikasi saat ini.