Dalam era komunikasi global yang semakin mudah, nomor telepon dengan kode negara asing kerap muncul di ponsel pengguna, baik dalam bentuk panggilan masuk, SMS, atau pesan aplikasi seperti WhatsApp. Namun, pelaku penipuan kini menggunakan teknik yang disebut format nomor diubah sedemikian rupa sehingga tampak seperti nomor asing, padahal sebenarnya bertujuan untuk menipu dan mempermudah aksi mereka.
Modus ini dikenal juga dengan teknik spoofing, di mana penipu memanipulasi tampilan nomor telepon yang muncul di layar penerima panggilan atau pesan. Mereka menggunakan kode negara yang valid, namun dengan format nomor yang tidak standar, seperti menghilangkan angka tertentu, menambahkan kode area palsu, atau menyisipkan karakter khusus agar terlihat meyakinkan dan sulit dikenali sebagai nomor palsu.
Tujuannya adalah agar korban merasa panggilan atau pesan berasal dari luar negeri atau lembaga resmi internasional, sehingga cenderung tidak mencurigai dan lebih mudah percaya pada isi komunikasi. Nomor asing yang muncul juga bisa menimbulkan rasa penasaran, sehingga korban terdorong untuk mengangkat telepon atau membuka pesan yang dikirim.
Pelaku biasanya menghubungi korban dengan tujuan meminta informasi pribadi, kode OTP, atau bahkan mengarahkan korban untuk melakukan transfer uang dengan berbagai alasan yang terdengar mendesak dan resmi. Karena nomor yang tampil seolah-olah resmi dan asing, korban seringkali ragu untuk langsung menolak, terutama jika pesan atau panggilan tersebut berisi ancaman atau janji-janji tertentu.
Teknik pengubahan format nomor ini juga membuat pelacakan dan pemblokiran oleh pihak berwenang menjadi lebih sulit, karena nomor yang digunakan bisa sangat banyak dan terus berganti. Selain itu, penipu memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat tentang cara kerja sistem telekomunikasi untuk menyamarkan jejak digital mereka.
Untuk melindungi diri dari modus ini, pengguna disarankan untuk tidak mudah percaya pada panggilan atau pesan dari nomor asing yang mencurigakan, terutama jika berisi permintaan data pribadi atau transfer uang. Jangan pernah memberikan informasi rahasia atau mengikuti instruksi yang tidak jelas asal-usulnya.
Gunakan fitur blokir dan laporkan nomor mencurigakan ke operator telekomunikasi dan pihak berwenang. Selalu update aplikasi keamanan di ponsel dan waspada terhadap pesan yang berisi link atau lampiran dari nomor asing. Edukasi tentang teknik spoofing juga penting agar masyarakat bisa lebih kritis dan tidak menjadi korban.
Penipuan dengan nomor telepon berformat asing yang diubah ini menunjukkan bagaimana teknologi yang seharusnya memudahkan komunikasi, justru bisa disalahgunakan untuk menjerat korban dengan cara yang semakin canggih dan tersembunyi. Kewaspadaan dan pengetahuan menjadi senjata utama untuk melawan ancaman ini.
