Pesan langsung (Direct Message/DM) dari teman lama di media sosial sering kali membawa kebahagiaan dan nostalgia, membuka kembali hubungan yang mungkin sudah lama terputus. Namun, di balik itu, ada modus penipuan yang memanfaatkan kepercayaan dan keakraban tersebut dengan mengirim cerita soal kebutuhan biaya mendadak yang mendesak. Pelaku penipuan menggunakan akun yang menyerupai teman lama, atau bahkan berhasil mengambil alih akun asli korban, lalu mengirim pesan pribadi meminta bantuan uang.
Modus ini biasanya diawali dengan pesan yang penuh kehangatan, misalnya bertanya kabar, berbagi kenangan lama, dan secara perlahan mulai menyisipkan cerita tentang kesulitan finansial yang sedang dihadapi. Pelaku sering menyebutkan alasan yang sangat meyakinkan, seperti sakit mendadak, kehilangan pekerjaan, atau kebutuhan mendesak untuk biaya pendidikan anak.
Karena pesan datang dari orang yang dianggap dikenal dan dipercaya, korban menjadi lebih rentan untuk percaya dan merasa wajib membantu. Pelaku biasanya akan meminta transfer dana ke rekening yang sudah disiapkan, dan kadang-kadang mereka akan memberikan detail yang semakin membuat korban yakin, seperti alamat palsu atau nama rumah sakit fiktif.
Dalam beberapa kasus, pelaku berhasil mengakses akun media sosial korban asli dan mengirim pesan langsung ke teman-teman korban tanpa sepengetahuan pemilik akun. Hal ini semakin memperkuat kesan bahwa permintaan bantuan itu nyata dan mendesak. Akibatnya, banyak orang yang tertipu dan mentransfer uang dengan harapan membantu teman lama mereka.
Penipuan jenis ini tidak hanya menyebabkan kerugian materi, tetapi juga bisa merusak hubungan sosial karena korban dan lingkungannya merasa dikhianati. Selain itu, pencurian akun media sosial menjadi ancaman serius terhadap privasi dan keamanan digital.
Untuk melindungi diri dari modus ini, beberapa langkah berikut dapat dilakukan:
- Jangan langsung percaya pada pesan yang meminta bantuan uang, meskipun berasal dari teman lama. Verifikasi terlebih dahulu melalui kontak lain atau bertanya secara langsung secara offline jika memungkinkan.
- Jangan mudah membagikan informasi pribadi atau akses akun media sosial kepada orang lain.
- Gunakan fitur keamanan ganda (two-factor authentication) pada akun media sosial untuk menghindari pembajakan.
- Jika menerima pesan yang mencurigakan, segera laporkan dan blokir akun tersebut.
- Edukasi teman dan keluarga tentang modus penipuan ini agar mereka juga waspada.
Membangun kembali hubungan dengan teman lama adalah hal yang menyenangkan, namun kewaspadaan tetap harus dijaga agar tidak menjadi korban penipuan. Bijaklah dalam menanggapi permintaan bantuan di dunia maya dengan memastikan keaslian dan kebenarannya sebelum bertindak. Dengan demikian, kita dapat menjaga kepercayaan sekaligus menghindari kerugian yang tidak perlu.
