Example floating
Example floating
Example 728x250
Sosial dan UmumSPKT

Lowongan “Tanpa Interview” Jadi Jebakan Transfer Biaya Seragam

10
×

Lowongan “Tanpa Interview” Jadi Jebakan Transfer Biaya Seragam

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Banyak pencari kerja merasa lega ketika menemukan lowongan pekerjaan yang tidak mengharuskan proses wawancara. Tawaran seperti ini terdengar sangat menguntungkan, terutama bagi mereka yang belum berpengalaman atau merasa gugup ketika menghadapi proses rekrutmen konvensional. Namun, tawaran kerja yang mengabaikan tahap seleksi justru bisa menjadi tanda awal dari sebuah jebakan penipuan.

Salah satu modus yang kini marak adalah lowongan kerja dengan iming-iming “tanpa interview”, “langsung diterima”, atau “langsung kerja”. Pelaku menargetkan mereka yang butuh pekerjaan cepat atau sedang dalam situasi mendesak, seperti lulusan baru atau korban PHK. Tawaran ini biasanya disebarkan melalui media sosial, grup pencari kerja, hingga aplikasi chat pribadi.

CALL CENTER
Example 300x600
Kapolres Pangandaran

Dalam iklan yang disebar, pelaku mencantumkan posisi yang mudah dijangkau seperti staf gudang, kasir, penjaga toko, atau customer service. Syaratnya tampak ringan—cukup dengan fotokopi KTP dan ijazah. Tak lama setelah pelamar menghubungi kontak yang tertera, mereka langsung dikabarkan lolos tanpa proses seleksi. Pelaku akan menyebutkan bahwa posisi sudah sangat dibutuhkan dan korban dianggap memenuhi syarat.

Pada tahap inilah jebakan dimulai. Setelah dinyatakan “diterima”, korban diminta segera mentransfer sejumlah uang sebagai biaya seragam, ID card, atau atribut kerja lainnya. Alasannya dibuat masuk akal, misalnya agar pelamar terlihat profesional di hari pertama kerja atau untuk kebutuhan administrasi internal perusahaan.

Pelaku meyakinkan korban bahwa pembayaran ini bersifat satu kali dan akan diganti di gaji pertama. Bahkan ada yang menjanjikan bonus atau fasilitas lain agar korban tidak berpikir panjang. Karena merasa sudah “resmi diterima”, korban pun mentransfer uang tanpa curiga, berharap segera mulai bekerja.

Namun setelah dana dikirim, pelaku mulai menunjukkan gelagat mencurigakan. Jadwal kerja terus diundur, komunikasi menjadi tidak jelas, dan informasi mengenai tempat kerja atau atasan tak kunjung diberikan. Jika korban mendesak, pelaku bisa saja menghilang sama sekali, memblokir kontak, atau menyalahkan sistem perekrutan. Pada akhirnya, korban menyadari bahwa tidak ada pekerjaan yang menanti, dan uang yang ditransfer hilang tanpa jejak.

Yang membuat penipuan ini semakin licik adalah kemasan iklan yang terlihat profesional. Pelaku bisa menggunakan nama perusahaan ternama, membuat logo palsu, bahkan menyertakan akun media sosial yang tampak aktif. Semua ini dirancang agar korban percaya dan tidak sempat mengecek ulang kebenaran informasi.

Untuk mencegah hal serupa, masyarakat perlu memahami bahwa perusahaan resmi tidak akan pernah meminta bayaran di awal proses kerja. Biaya seragam atau perlengkapan kerja, jika memang ada, biasanya disediakan oleh perusahaan atau dipotong dari gaji secara resmi setelah karyawan bekerja. Tidak ada perusahaan profesional yang mensyaratkan transfer uang untuk bisa mulai bekerja.

Penting juga untuk selalu mencari tahu informasi mengenai perusahaan yang membuka lowongan. Periksa situs resminya, nomor telepon kantor, serta reputasinya di platform kerja atau forum diskusi. Jika perlu, tanyakan langsung pada karyawan aktif atau mantan pekerja melalui media sosial profesional.

Kewaspadaan adalah benteng utama menghadapi penipuan berkedok lowongan kerja. Jangan tergiur oleh proses rekrutmen yang terlalu mudah dan cepat, apalagi jika disertai permintaan uang. Tawaran kerja yang tampaknya “tanpa ribet” bisa saja menjadi awal dari kerugian yang menyakitkan.

Dalam mencari pekerjaan, kehati-hatian harus selalu berjalan beriringan dengan harapan. Lebih baik melalui proses yang wajar dan transparan daripada jatuh ke dalam perangkap janji manis yang berujung penipuan. Dunia kerja memang penuh tantangan, tapi dengan literasi digital dan sikap kritis, kita bisa memilih peluang yang benar-benar membawa masa depan, bukan sebaliknya.

Example 468x60
Example 120x600
Example 468x60

Komentar