Pangandaran – Semarak budaya dan tradisi lokal kembali hadir dalam gelaran Syukuran Nelayan Pangandaran 2025 melalui pentas seni Ibing Sunda (Ronggeng) yang diselenggarakan pada Sabtu malam, 28 Juni 2025. Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 21.00 hingga 23.00 WIB ini dipusatkan di kawasan Pelabuhan Pangandaran dan berhasil menyedot antusiasme masyarakat pesisir, dengan jumlah penonton mencapai kurang lebih 300 orang.
Pentas seni tradisional ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Hajat Laut, yaitu tradisi tahunan masyarakat nelayan Kabupaten Pangandaran sebagai bentuk rasa syukur atas limpahan rezeki dari hasil laut. Ronggeng, sebagai bagian dari kekayaan budaya Sunda, dipilih untuk memeriahkan suasana syukuran dan sekaligus menjadi ajang pelestarian seni tradisional yang mulai jarang ditampilkan di ruang-ruang publik.
Kegiatan ini diselenggarakan di bawah koordinasi Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Pangandaran, dengan Sdr. Yusuf selaku ketua HNSI bertindak sebagai penanggung jawab acara. Selain menjadi ajang hiburan, acara ini juga menjadi media silaturahmi antara masyarakat nelayan dan berbagai elemen yang turut mendukung keberlangsungan budaya maritim di Pangandaran.
Guna menjamin kelancaran dan keamanan jalannya acara, Polsek Pangandaran menerjunkan personel pengamanan yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Pangandaran AKP Nandang Rokhmana, S.H., M.H bersama dua anggota. Kehadiran aparat kepolisian di tengah masyarakat tidak hanya bertugas menjaga situasi tetap kondusif, tetapi juga menjadi bentuk dukungan terhadap kegiatan budaya lokal yang positif dan membangun.
Selama pentas seni berlangsung, situasi berjalan dengan aman, tertib, dan lancar. Masyarakat yang hadir mengikuti acara dengan penuh antusias namun tetap menjaga ketertiban. Kegiatan ini tidak hanya mempererat kebersamaan warga pesisir, tetapi juga menjadi bukti bahwa tradisi dan budaya daerah dapat tetap hidup dan berkembang apabila terus didukung oleh semua pihak, termasuk aparat keamanan.
