Jakarta – Istana Merdeka menjadi saksi lahirnya generasi baru pemimpin TNI dan Polri pada Rabu (23/7/2025). Dalam upacara Prasetya Perwira (Praspa) yang dipimpin langsung oleh Presiden RI, delapan perwira remaja menerima anugerah Adhimakayasa, sebuah penghargaan tertinggi bagi lulusan terbaik dari setiap akademi.
Momen ini tidak hanya menjadi simbol keunggulan akademik dan fisik, tetapi juga cerminan indah dari keberagaman Indonesia. Latar belakang keluarga para peraih Adhimakayasa tahun ini membuktikan bahwa pintu pengabdian dan prestasi terbuka lebar bagi siapa pun yang memiliki tekad dan potensi.
Tahun ini, panggung kehormatan diisi oleh para perwira muda dari berbagai latar belakang keluarga, menunjukkan betapa kayanya sumber daya manusia Indonesia. Di antara mereka, terdapat putra-putra dari keluarga abdi negara yang melanjutkan tradisi pengabdian. Secara spesifik, tiga di antaranya adalah putra dari anggota Polri yang berdedikasi:
- Sermatutar Alim Bimo Pratowo (Akmil), putra dari AKP Subroto, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Wonogiri.
- Sermatar Evan Basith Reswara (AAU), putra dari Aiptu Dwi Agung Nugroho, seorang anggota Satuan Brimob Polda Daerah Istimewa Yogyakarta.
- Brigtar Fathan Putra Rifito (Akpol), putra dari Irjen Pol Barito Mulyo Ratmono, seorang perwira tinggi yang kini bertugas sebagai Staf Ahli di Badan Intelijen Negara (BIN).
Kisah mereka menjadi bukti nyata bagaimana inspirasi dan motivasi yang ditanamkan sejak dini dalam keluarga dapat membuahkan hasil yang gemilang.
Di sisi lain, prestasi yang sama juga diraih oleh para perwira remaja yang berasal dari keluarga non-militer/Polri. Keberhasilan mereka mengukuhkan pesan bahwa kesempatan untuk menjadi yang terbaik tidak dibatasi oleh latar belakang profesi orang tua. Para perwira inspiratif tersebut antara lain Sermatar (P) Menanda Putra Duta (AAL), yang dibesarkan dalam keluarga wirausaha, dan Sermatar Axel Fahreza Adiatma (AAU), yang berasal dari keluarga karyawan swasta.
Keberagaman latar belakang peraih Adhimakayasa ini menjadi penegasan atas komitmen akademi TNI dan Polri dalam menjalankan sistem seleksi yang adil, transparan, dan berbasis prestasi (meritokrasi). Setiap calon taruna dinilai murni berdasarkan kualitas dan kompetensi yang mereka miliki.
Fenomena ini sejalan dengan pernyataan para pimpinan TNI dan Polri yang secara konsisten menekankan bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk mengabdi. Hasilnya terlihat jelas pada wajah-wajah para lulusan terbaik tahun ini: mereka datang dari berbagai daerah, suku, dan latar belakang sosial ekonomi, dipersatukan oleh satu tujuan mulia, yaitu menjaga kedaulatan dan keamanan negeri.
Kini, kedelapan peraih Adhimakayasa 2025 ini siap melangkah ke medan pengabdian. Mereka bukan hanya representasi dari keunggulan individu, tetapi juga simbol dari sebuah sistem yang berhasil merangkul dan melahirkan para pemimpin dari seluruh lapisan masyarakat. Kisah mereka adalah pesan positif bagi seluruh anak bangsa: bahwa dengan kerja keras, disiplin, dan doa, puncak prestasi selalu dalam jangkauan.