Pangandaran – Suasana haru menyelimuti Aula Kabupaten Pangandaran. Pemerintah daerah, jajaran Forkopimda, dan komunitas ojek online duduk bersama dalam doa khidmat. Mereka mengenang almarhum Affan Kurniawan. Affan adalah driver ojek online yang gugur dalam aksi unjuk rasa di Gedung DPR/MPR RI, Kamis (28/8/2025).
Para ulama memimpin doa dengan lantunan ayat suci dan shalawat. Mereka memohon agar amal ibadah almarhum diterima Allah SWT. Mereka juga berdoa agar keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan. Tangis haru tampak dari sejumlah rekan sejawat almarhum yang hadir, merasakan kehilangan sekaligus kebersamaan dalam doa.
Bupati Pangandaran Ibu Citra Fitriyami, SH yang hadir langsung dalam kesempatan itu menyampaikan rasa belasungkawa mendalam.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Pangandaran, kami turut berduka cita sedalam-dalamnya. Semoga amal ibadah almarhum diterima Allah SWT, diampuni dosa-dosanya, dan keluarga diberi kesabaran. Kami berharap di Kabupaten Pangandaran tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti di daerah lain. Mari kita jaga Pangandaran tetap damai. Jangan mudah terprovokasi. Pemerintah daerah bersama Polres Pangandaran selalu siap mendengar aspirasi masyarakat,” ujar Bupati Citra.
Senada dengan itu, Kapolres Pangandaran AKBP Dr. Andri Kurniawan, S.I.K., M.H. juga mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan tidak terpengaruh isu-isu yang dapat memecah belah.
“Kami keluarga besar Polres Pangandaran menyampaikan turut berduka cita yang mendalam. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk tetap tenang, menjaga suasana kondusif, serta menyampaikan aspirasi dengan cara yang baik dan sesuai aturan. Polres Pangandaran selalu terbuka untuk berdialog dan menerima masukan dari masyarakat,” ungkap Kapolres.
Sebagai wujud kepedulian, Forkopimda Kabupaten Pangandaran secara bersama-sama menyerahkan tali asih kepada perwakilan driver ojek online. Setelah itu, acara ditutup dengan foto bersama dan pembagian sembako bagi para driver yang hadir.
Di sisi lain, Himpunan Driver Priangan Timur (HIDRA) turut menyampaikan pernyataan sikap atas wafatnya Affan Kurniawan. Mereka mengecam keras tindakan represif aparat kepolisian dalam pengamanan aksi di Jakarta, serta menuntut pengusutan tuntas dan transparan agar pelaku segera diadili.
“Kami menuntut keadilan untuk almarhum. Tragedi ini tidak boleh berlalu begitu saja. Negara harus hadir, hukum harus ditegakkan,” tegas Rifki ST, perwakilan driver yang tergabung dalam BLDC Pangandaran.
Acara doa bersama ini tidak hanya menjadi ungkapan duka. Acara ini juga merupakan simbol persatuan antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan komunitas driver di Pangandaran. Semua berharap tragedi serupa tidak akan pernah terjadi lagi. Pangandaran tetap terjaga sebagai daerah yang damai. Daerah ini aman serta penuh persaudaraan.
















