Pangandaran, 1 Oktober 2025 – Kasus dugaan keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) menimpa delapan pelajar MI Atarbiyah di Desa Kertajaya, Kecamatan Cigugur, Rabu (1/10/2025). Mereka terpaksa dilarikan ke Puskesmas Cigugur setelah mengalami mual, muntah, dan pusing usai menyantap makanan yang baru pertama kali didistribusikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cimindi 2.
Kapolres Pangandaran AKBP Dr. Andri Kurniawan S.I.K., M.H. mengatakan pihaknya hanya akan fokus menyelidiki kasus tersebut.
“Maka langkah kami setelah mendapatkan laporan langsung melakukan pemantauan dan evakuasi korban-korban yang diduga mengalami keracunan. Kami hanya fokus menyelidiki kasus ini, sementara penanganan medis ditangani penuh oleh pihak Dinas Kesehatan,” ujar Kapolres.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Yadi Sukmayadi, menjelaskan seluruh korban telah ditangani di ruang IGD Puskesmas Cigugur. Empat pelajar sudah dipulangkan, sementara empat lainnya masih dalam observasi. Pihaknya juga sudah mengambil sampel makanan dan muntahan untuk diperiksa di laboratorium.
Koordinator SPPG Kabupaten Pangandaran, Virgin Kristiani, menegaskan dapur SPPG Cimindi 2 yang baru pertama kali beroperasi langsung ditutup sementara. “Operasional kami hentikan sementara sampai hasil uji laboratorium keluar,” ujarnya.
Seorang guru MI Atarbiyah, Tati, membenarkan sejumlah siswanya mengalami gejala sekitar 30 menit setelah menyantap makanan MBG. Menu yang disajikan pada hari itu terdiri dari ayam kecap, sayur capcay, tahu goreng, dan jeruk.
Dengan demikian, penanganan kasus ini dibagi jelas, Polres Pangandaran fokus pada aspek hukum sementara Dinas Kesehatan dan pihak SPPG menangani aspek medis serta teknis distribusi makanan.