Pangandaran – Polisi Cilik (Pocil) Polres Pangandaran kembali menunjukkan prestasi gemilang. Mereka tampil dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Polisi Lalu Lintas (Polantas) tahun 2025. Sebanyak 31 siswa dari SDN 1, 2, 3, dan 5 Pangandaran ikut ambil bagian. Mereka berasal dari kelas 4, 5, dan 6. Penampilan mereka penuh semangat di halaman Mapolres Pangandaran.
Dengan mengusung tema “Lalu Lintas Modern yang Berkeselamatan Menuju Astacita Indonesia Emas”, para Polisi Cilik menampilkan gerakan baris-berbaris. Mereka juga mempersembahkan yel-yel dan atraksi yang memukau. Kehadiran mereka tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya tertib lalu lintas sejak dini.
Prestasi Polisi Cilik Polres Pangandaran juga patut dibanggakan. Sebelumnya, mereka berhasil meraih Juara 3 Lomba Pocil tingkat Polda Jawa Barat. Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa latihan yang disiplin, kerja sama, dan semangat anak-anak Pangandaran mampu mengharumkan nama daerah.
Penampilan Pocil kali ini turut disaksikan langsung oleh Kapolres Pangandaran, AKBP Dr. Andri Kurniawan, S.I.K., M.H., beserta jajaran. Dalam kesempatan itu, Kapolres menyampaikan apresiasi tinggi atas dedikasi Polisi Cilik. Mereka dinilai mampu menjadi teladan kedisiplinan dan keselamatan berlalu lintas.
“Polisi Cilik bukan hanya simbol, tapi bagian dari upaya kita menanamkan budaya tertib berlalu lintas sejak dini. Mereka adalah generasi penerus yang akan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik,” ungkap Kapolres.
Kegiatan ini juga selaras dengan program Polres Pangandaran yang terus gencar melakukan edukasi keselamatan lalu lintas. Edukasi ini termasuk kegiatan gatur pagi di sekolah-sekolah (baca juga di Polres Pangandaran – Gatur Pagi untuk Siswa).
Melalui keikutsertaan Polisi Cilik dalam peringatan HUT Polantas ke-70, diharapkan semakin banyak generasi muda yang memahami pentingnya keselamatan berlalu lintas. Hal ini adalah langkah nyata. Langkah ini menuju terwujudnya lalu lintas yang aman, tertib, dan berkeselamatan di wilayah Pangandaran. Ini juga berlaku untuk Indonesia secara keseluruhan.
