Narkoba sering dianggap pelarian atau pencari kesenangan, namun itu janji palsu dengan dampak merusak pada kesehatan mental. Narkoba bukan hanya memicu kecanduan fisik, tapi menghancurkan psikologis, berujung depresi, halusinasi, bahkan keinginan bunuh diri.
Zat adiktif narkoba menyerang otak, mengubah fungsi emosi, motivasi, dan persepsi. Penggunaan jangka panjang merusak keseimbangan kimia otak, memicu gangguan mood parah seperti depresi klinis atau bipolar.
Selain depresi, pengguna narkoba rentan gangguan psikotik. Halusinasi dan delusi bisa muncul, membuat pengguna kehilangan realitas dan memicu perilaku berbahaya.
Puncak kerusakan mental akibat narkoba adalah risiko bunuh diri yang meningkat tajam. Depresi, putus asa, dan isolasi sosial mendorong pecandu merasa tak ada jalan keluar. Narkoba, yang dianggap solusi, justru jadi penyebab utama pikiran bunuh diri.
Maka, penting disadari bahwa narkoba adalah musuh penghancur mental. Pencegahan lewat edukasi bahaya mentalnya, serta akses rehabilitasi dan dukungan psikologis, krusial menyelamatkan generasi. Kesehatan mental adalah aset tak ternilai, narkoba adalah racunnya.
