Pangandaran, 6 Juli 2025 – Penipu online terus mengembangkan modus kejahatan dengan cara yang makin canggih. Mereka memanfaatkan celah untuk mencuri data pribadi atau uang korbannya. Karena itu, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat perlindungan diri.
Modus Penipuan yang Sering Terjadi:
- Phishing Berkedok Undangan/Resi Paket
Penipu menyebarkan tautan berbahaya lewat pesan instan dengan menyamar sebagai undangan digital, resi paket, atau surat tilang elektronik. Saat korban mengklik tautan, sistem secara otomatis mencuri data seperti username, password, atau kode OTP. - Social Engineering via Telepon
Pelaku menelepon korban dengan mengaku sebagai petugas bank, petugas pajak, atau anggota keluarga. Mereka memancing kepanikan dan mendorong korban untuk memberikan data pribadi secara sukarela. - Penipuan Belanja Online
Pelaku menawarkan barang dengan harga murah melalui media sosial atau platform e-commerce. Setelah korban mentransfer uang, pelaku tidak mengirim barang atau malah mengirim barang tidak sesuai.
Langkah Mencegah Penipuan Online:
- Hindari Mengklik Tautan Asing
Abaikan tautan mencurigakan dari nomor tidak dikenal, apalagi jika disertai janji hadiah atau peringatan mendesak. - Verifikasi Informasi Lewat Jalur Resmi
Saat menerima pesan atau telepon dari pihak yang mengaku instansi, hubungi langsung call center atau kantor resminya untuk memastikan kebenaran informasi. - Lindungi Data Pribadi
Jangan pernah membagikan PIN, password, atau kode OTP kepada siapa pun, bahkan kepada pihak yang mengaku dari bank. - Aktifkan Autentikasi Dua Faktor
Gunakan fitur two-factor authentication untuk memperkuat keamanan akun penting seperti email, media sosial, dan perbankan. - Periksa Reputasi Penjual
Sebelum membeli barang secara online, baca ulasan dan cek rating penjual. Pilih platform yang terpercaya untuk bertransaksi. - Perbarui Sistem Keamanan Perangkat
Pasang antivirus dan perbarui sistem operasi secara rutin untuk mencegah serangan malware atau spyware. - Laporkan Jika Menjadi Korban
Segera laporkan ke pihak berwajib atau bank jika menjadi korban penipuan. Sertakan bukti seperti tangkapan layar dan nomor rekening pelaku agar bisa ditindaklanjuti.
Masyarakat yang aktif menjaga keamanan digital akan mempersempit ruang gerak penipu siber. Tingkatkan literasi digital agar tidak mudah tertipu di dunia maya.
