PANGANDARAN – Korupsi menggerogoti negara, merugikan finansial, menurunkan layanan publik, menghambat pembangunan, dan menciptakan ketidakpercayaan. Edukasi antikorupsi sejak dini adalah fondasi utama untuk memberantas praktik tercela ini.
Korupsi menimbulkan kerugian ekonomi masif. Dana pembangunan sering dikorupsi, menghambat fasilitas publik dan roda perekonomian. Transparansi dan akuntabilitas anggaran sering terabaikan.
Korupsi juga merusak moral bangsa. Nilai kejujuran, integritas, dan keadilan tergerus, memengaruhi generasi muda. Kepercayaan publik terhadap institusi negara pun terkikis.
Pentingnya Edukasi Antikorupsi Sejak Dini
Pendidikan antikorupsi penting dimulai sejak dini, bahkan dari sekolah dasar. Kurikulum yang baik dapat menanamkan nilai integritas dan tanggung jawab. Anak-anak diajarkan dampak buruk korupsi dan didorong menolak penyelewengan.
Edukasi ini bisa diwujudkan melalui dongeng, permainan, atau studi kasus sesuai usia. Orang tua dan guru berperan krusial, menjadi teladan. Pemerintah diharapkan terus menggalakkan kampanye antikorupsi, fokus pada generasi muda.
Pemberantasan korupsi bukan tugas satu pihak. Seluruh elemen masyarakat harus bersinergi. Aparat penegak hukum dituntut tegas, dan lembaga pengawas perlu diperkuat.
Dengan meningkatkan kesadaran bahaya korupsi dan menerapkan edukasi dini, Indonesia dapat melahirkan generasi berintegritas yang membangun bangsa maju, adil, dan bebas korupsi.
