Penjual online shop kini menjadi sasaran modus penipuan “pembeli fiktif”. Pelaku berpura-pura melakukan transfer berlebih, lalu mendesak penjual mengembalikan kelebihan dana, yang justru mengakibatkan kerugian bagi penjual.
Modus Operandi “Pembeli Fiktif”
Modus ini dimulai dengan “pembeli” yang mengirim bukti transfer palsu atau dimanipulasi dengan jumlah jauh lebih besar dari harga barang. Misalnya, untuk barang Rp 100.000, bukti transfer menunjukkan Rp 1.000.000.
Pelaku kemudian akan segera menghubungi penjual, mengklaim adanya “kesalahan transfer” dan meminta pengembalian dana “lebih”. Karena panik, penjual kerap mentransfer uang dari kantong pribadi mereka, sebab dana yang diklaim pelaku sebenarnya tidak pernah masuk. Setelah uang dikirim, pelaku menghilang.
Tips Aman bagi Penjual Olshop
Untuk menghindari jebakan ini, penjual harus selalu waspada. Selalu cek mutasi rekening langsung melalui mobile banking atau internet banking, jangan hanya mengandalkan bukti transfer dari pembeli. Abaikan desakan transfer balik dan sarankan pelaku mengurusnya melalui bank mereka, karena bank memiliki mekanisme pembatalan transfer yang salah.
Deteksi Bukti Palsu dan Lapor
Waspadai bukti transfer palsu yang dibuat menggunakan aplikasi pengedit. Perhatikan detail kecil; jika ragu, konfirmasi ke bank. Jika menemukan pola mencurigakan atau yakin menjadi sasaran, segera laporkan akun tersebut ke platform online shop dan pihak berwajib. Kewaspadaan dan verifikasi cermat adalah kunci melindungi diri dari penipuan ini.
