Kasus kemalingan rumah masih jadi ancaman serius di berbagai kota. Ironisnya, banyak pencurian terjadi karena kelalaian pemilik. Pelaku kejahatan memanfaatkan celah keamanan, seperti pintu atau jendela tak terkunci, atau rumah kosong tak diawasi. Edukasi keamanan rumah perlu terus digalakkan agar masyarakat lebih waspada.
Kelalaian umum adalah kurangnya pengamanan fisik. Pintu dan jendela rapuh atau tanpa kunci ganda mudah jadi sasaran. Minimnya teralis atau alarm juga memudahkan maling. Banyak kemalingan terjadi saat rumah kosong lama tanpa pengawasan. Ini bisa dihindari dengan pemeriksaan menyeluruh sebelum bepergian.
Penggunaan media sosial berlebihan bisa jadi bumerang. Mengunggah foto liburan atau status perjalanan tak langsung memberitahu rumah kosong. Informasi ini dimanfaatkan penjahat untuk merencanakan aksinya. Jadi, terapkan batas privasi saat berbagi aktivitas pribadi daring, terutama terkait keberadaan di luar rumah.
Pencegahan adalah kunci utama. Selalu pastikan semua akses rumah terkunci rapat, bahkan saat sebentar pergi. Pasang CCTV atau sensor gerak untuk keamanan ekstra. Minta tolong tetangga atau kerabat awasi rumah saat ditinggal. Kesadaran keamanan rumah harus dibangun dari kebiasaan sehari-hari.
Polisi terus menekan angka kemalingan lewat patroli dan penindakan. Namun, upaya ini tak maksimal tanpa peran aktif masyarakat. Laporkan segera jika ada aktivitas mencurigakan di lingkungan. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan tak meremehkan kelalaian, risiko kemalingan dapat diminimalisir, menciptakan lingkungan tempat tinggal yang lebih aman.