kerap menjadi masalah yang meresahkan masyarakat. Suara bising yang ditimbulkan tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga dapat memicu konflik sosial dan menimbulkan keresahan di lingkungan sekitar. Terlebih, suara knalpot brong yang keras sering terdengar di malam hari, saat banyak orang membutuhkan ketenangan untuk beristirahat. Hal ini membuat persoalan knalpot brong bukan sekadar soal preferensi kendaraan, melainkan menjadi masalah ketertiban umum.
Pemerintah dan aparat kepolisian telah berulang kali mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan knalpot brong. Aturan tentang batas tingkat kebisingan kendaraan bermotor juga sudah diatur dalam perundang-undangan. Namun, masih banyak pengendara yang sengaja memodifikasi motornya demi mendapatkan suara yang lebih nyaring, tanpa memikirkan dampaknya terhadap orang lain. Ketidaktertiban ini mencerminkan kurangnya kesadaran dan empati terhadap lingkungan sosial.
Menjaga ketertiban dalam penggunaan kendaraan bermotor adalah tanggung jawab bersama. Masyarakat perlu menyadari bahwa kebebasan dalam berkendara tidak boleh melanggar hak orang lain untuk hidup tenang dan nyaman. Anak-anak, orang tua, dan mereka yang sedang sakit bisa sangat terganggu oleh suara knalpot yang bising. Oleh karena itu, edukasi dan kesadaran perlu ditanamkan sejak dini, terutama kepada generasi muda yang lebih banyak menggunakan sepeda motor sebagai sarana transportasi utama.
Lebih dari sekadar penegakan hukum, menjaga ketertiban dari knalpot brong adalah bagian dari menciptakan budaya saling menghargai. Ketika setiap individu mampu menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, maka lingkungan sosial yang harmonis dapat terwujud. Sudah saatnya kita meninggalkan gaya hidup yang egois dan mulai membangun masyarakat yang lebih tertib, tenang, dan saling peduli.
Jika kamu ingin narasi ini disesuaikan untuk keperluan tertentu (misalnya lomba pidato, kampanye sekolah, atau surat edaran), saya bisa bantu sesuaikan.
