Penipuan lewat komentar berhadiah di media sosial semakin marak akhir-akhir ini. Modus ini seringkali muncul di akun-akun yang populer dan banyak pengikutnya. Pelaku memanfaatkan rasa penasaran dan keinginan memperoleh hadiah untuk mengelabui korban agar mengikuti instruksi yang merugikan.
Biasanya, pelaku akan meninggalkan komentar di postingan dengan mengaku sebagai perwakilan resmi suatu brand atau perusahaan yang sedang mengadakan giveaway atau hadiah menarik. Mereka meminta korban untuk mengklik link tertentu atau mengisi data pribadi sebagai syarat untuk mendapatkan hadiah.
Link yang diberikan umumnya mengarah ke situs palsu yang dirancang untuk mencuri data pribadi seperti nomor telepon, alamat email, bahkan nomor rekening. Ada juga yang memasang malware yang otomatis menginfeksi perangkat korban setelah link diklik.
Tak jarang, pelaku juga meminta korban untuk mentransfer sejumlah uang terlebih dahulu sebagai “biaya administrasi” agar bisa menerima hadiah. Setelah uang dikirim, pelaku langsung menghilang dan korban tidak pernah mendapatkan apa-apa.
Modus ini sangat berbahaya karena banyak orang yang tidak curiga menganggapnya sebagai kesempatan langka. Selain itu, komentar berhadiah ini bisa muncul di akun resmi yang sudah diretas atau disusupi oleh pelaku sehingga terlihat lebih meyakinkan.
Untuk menghindari jebakan ini, jangan pernah mengklik link yang berasal dari komentar yang mencurigakan, apalagi jika diminta mengisi data pribadi atau melakukan pembayaran. Selalu cek dulu ke akun resmi brand atau perusahaan yang mengadakan giveaway untuk memastikan kebenarannya.
Selain itu, aktifkan fitur keamanan di media sosial seperti verifikasi dua langkah dan laporkan komentar mencurigakan kepada pengelola platform. Jangan lupa untuk selalu memperbarui password secara berkala dan jangan gunakan password yang sama untuk beberapa akun.
Jika merasa menjadi korban penipuan komentar berhadiah, segera blokir akun pelaku, ubah password akun media sosial, dan laporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. Hal ini penting agar kasus serupa tidak menimpa korban lain.
Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan edukasi digital untuk bisa mengenali ciri-ciri penipuan seperti ini. Dengan demikian, kita bisa bersama-sama mencegah penipuan berulang yang merugikan banyak pihak.
