Di era digital saat ini, banyak aplikasi dan situs web menawarkan kemudahan login menggunakan akun media sosial seperti Facebook, Google, atau X (dulu Twitter). Fitur ini memang praktis, namun jika tidak berhati-hati, justru bisa menjadi celah bagi pelaku kejahatan siber.
Modus penipuan digital sering kali memanfaatkan halaman login palsu atau aplikasi abal-abal yang meminta akses melalui akun media sosial. Setelah izin diberikan, pelaku bisa mendapatkan informasi pribadi seperti nama lengkap, alamat email, daftar teman, hingga lokasi.
Dalam beberapa kasus, akses yang diberikan juga memungkinkan pelaku untuk mengendalikan akun media sosial korban, mengirim pesan ke kontak, atau bahkan mengakses akun keuangan yang terhubung dengan platform tersebut.
Pengguna sering kali tidak membaca dengan teliti izin apa saja yang diminta saat login melalui media sosial. Tanpa disadari, mereka menyetujui akses penuh ke berbagai data pribadi yang seharusnya bersifat rahasia.
Untuk mencegah penipuan, selalu pastikan bahwa situs atau aplikasi tempat login benar-benar resmi dan terpercaya. Periksa URL dengan cermat, hindari domain mencurigakan, dan jangan mengklik tautan dari sumber tidak dikenal.
Jangan sembarangan memberikan izin aplikasi untuk mengakses informasi sensitif. Jika hanya ingin login, seharusnya aplikasi tidak meminta akses ke galeri, mikrofon, atau lokasi, kecuali memang diperlukan untuk fungsi tertentu.
Pengguna juga disarankan untuk memisahkan akun media sosial dari layanan penting seperti perbankan atau email utama. Gunakan email tersendiri untuk mendaftar di situs atau aplikasi yang tidak terlalu penting.
Aktifkan fitur keamanan tambahan seperti autentikasi dua faktor (2FA) pada akun media sosial. Fitur ini menambahkan lapisan perlindungan ekstra jika akun mencoba diakses dari perangkat baru atau mencurigakan.
Jika merasa sudah pernah login ke situs tidak dikenal atau mencurigakan, segera cabut izin akses aplikasi melalui pengaturan keamanan akun media sosial masing-masing. Langkah ini penting untuk menghentikan akses pihak ketiga yang berbahaya.
Dengan semakin canggihnya modus penipuan digital, kehati-hatian menjadi kunci utama. Jangan mudah tergoda oleh kemudahan login cepat jika keamanannya belum jelas. Lebih baik repot sedikit daripada kehilangan data atau dikendalikan oleh penipu.
