Penipuan berkedok promosi restoran semakin marak terjadi, terutama di platform media sosial dan aplikasi pesan instan. Pelaku menggunakan strategi menawarkan diskon besar atau voucher makan gratis untuk menarik korban agar melakukan pemesanan atau memberikan data pribadi.
Modus ini biasanya dimulai dengan tautan atau kode promo yang dibagikan melalui pesan atau iklan. Setelah korban klik tautan tersebut, mereka akan diarahkan ke situs palsu yang menyerupai situs resmi restoran. Di sini, korban diminta memasukkan data pribadi atau melakukan pembayaran terlebih dahulu.
Banyak korban yang tidak curiga karena tampilan situs atau tawaran promo sangat meyakinkan. Namun, setelah melakukan pembayaran, mereka tidak menerima pesanan atau voucher seperti yang dijanjikan, melainkan kehilangan uang.
Selain itu, data pribadi yang dikumpulkan juga bisa disalahgunakan untuk penipuan lanjutan, seperti pembukaan rekening palsu atau penipuan kartu kredit. Pelaku penipuan memanfaatkan informasi tersebut untuk keuntungan pribadi mereka.
Untuk menghindari penipuan ini, penting untuk memeriksa kebenaran promosi tersebut langsung melalui situs resmi atau akun media sosial restoran yang bersangkutan. Jangan mudah tergoda dengan tawaran yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
Jangan pernah memasukkan data pribadi atau melakukan pembayaran melalui tautan yang diterima dari sumber tidak jelas. Selalu gunakan aplikasi atau website resmi untuk pemesanan makanan agar lebih aman.
Jika menerima pesan promosi dari restoran melalui nomor atau akun yang mencurigakan, sebaiknya tidak langsung merespon. Lebih baik menghubungi restoran secara langsung untuk memastikan keaslian promosi tersebut.
Pengguna juga dapat melaporkan akun atau tautan penipuan kepada platform media sosial atau pihak berwajib agar tindakan penipuan ini tidak menyebar lebih luas dan merugikan masyarakat lainnya.
Dengan kewaspadaan dan sikap kritis, masyarakat bisa terhindar dari penipuan berkedok promosi restoran yang kian canggih dan merugikan banyak orang.
