Kesempatan menjadi influencer dengan penghasilan tinggi kini sangat diminati, terutama oleh generasi muda yang aktif di media sosial. Namun, di balik peluang ini, terdapat modus penipuan yang memanfaatkan mimpi tersebut untuk menjerat korban.
Pelaku penipuan sering kali menawarkan program pelatihan atau pendaftaran berbayar dengan janji eksklusif agar korban bisa segera menjadi influencer terkenal dan mendapat endorsement berlimpah.
Modus ini biasanya dimulai dengan undangan atau iklan yang terlihat profesional dan menarik, lengkap dengan testimoni palsu serta janji keuntungan cepat tanpa usaha berat.
Setelah korban membayar sejumlah biaya pendaftaran atau membeli paket pelatihan, akses yang dijanjikan tidak pernah diberikan atau materi yang diterima sangat minim dan tidak sesuai dengan janji.
Seringkali, korban juga diminta merekrut orang lain untuk mendapatkan komisi, yang mengarah pada skema piramida atau ponzi yang ilegal dan berisiko.
Untuk menghindari penipuan semacam ini, penting untuk memverifikasi kredibilitas penyelenggara program melalui riset mandiri dan mencari ulasan dari sumber terpercaya.
Jangan mudah tergoda dengan janji keuntungan instan dan selalu waspada terhadap tawaran yang mengharuskan pembayaran di muka tanpa kontrak yang jelas.
Mengikuti pelatihan atau kursus resmi yang diakui dan memiliki reputasi baik adalah langkah bijak dalam membangun karier sebagai influencer.
Penting bagi masyarakat untuk meningkatkan literasi digital dan kewaspadaan agar tidak mudah terjebak dalam berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan peluang kerja atau karier.
Dengan sikap kritis dan teliti, peluang menjadi influencer tetap bisa diraih tanpa harus kehilangan modal atau terjebak dalam penipuan.