Di tengah meningkatnya minat masyarakat terhadap dunia investasi, banyak orang tergiur untuk menanamkan uang mereka demi mendapatkan keuntungan cepat. Sayangnya, tren ini turut dimanfaatkan oleh pelaku penipuan yang menghadirkan berbagai skema investasi palsu dengan iming-iming hasil luar biasa. Salah satu yang paling sering digunakan adalah janji “auto cuan” — istilah populer yang berarti untung otomatis tanpa usaha. Namun di balik janji manis itu, tersembunyi skema tipu daya yang siap menguras dana korban hingga habis.
Penipuan ini biasanya menyasar masyarakat awam yang belum memiliki pengalaman berinvestasi atau baru saja mengenal istilah investasi lewat media sosial. Pelaku memanfaatkan iklan digital, postingan influencer, atau grup diskusi daring untuk mempromosikan investasi “baru” yang diklaim sebagai peluang langka. Frasa seperti “keuntungan harian 5%”, “balik modal dalam seminggu”, atau “cuan konsisten tanpa risiko” digunakan untuk menggoda calon korban.
Agar lebih meyakinkan, mereka menciptakan tampilan profesional: situs web lengkap dengan testimoni palsu, akun media sosial aktif, dan bahkan aplikasi yang bisa diunduh layaknya platform investasi sungguhan. Beberapa bahkan mengaku telah terdaftar di lembaga keuangan tertentu, padahal jika ditelusuri, semua klaim tersebut palsu atau dipalsukan.
Korban biasanya diminta melakukan setoran awal dalam jumlah tertentu, yang akan langsung terlihat “bertambah” di dalam aplikasi atau dashboard mereka. Kenaikan ini sepenuhnya manipulatif — sekadar angka yang dibuat-buat untuk menumbuhkan kepercayaan. Ketika korban merasa percaya dan mulai mengajak teman atau keluarga ikut bergabung, itulah saat pelaku mulai memanen.
Seiring waktu, sistem akan mulai menunjukkan kejanggalan: penarikan dana menjadi sulit, layanan pelanggan tidak merespons, hingga akhirnya platform tidak bisa diakses sama sekali. Pada titik ini, korban baru menyadari bahwa “auto cuan” yang dijanjikan hanyalah fatamorgana, dan dana yang ditanamkan sudah raib entah ke mana.
Yang membuat modus ini berbahaya adalah pendekatannya yang sangat persuasif dan personal. Pelaku sering kali mengajak korban secara langsung melalui grup WhatsApp, DM Instagram, atau bahkan dengan menyamar sebagai “teman lama” yang sedang berbagi peluang. Bahasa yang digunakan sangat akrab, kadang diselingi istilah religius, nasionalis, atau motivasi finansial yang membuat korban merasa ini adalah kesempatan yang patut disambut.
Untuk menghindari jebakan investasi “auto cuan” ini, masyarakat perlu memahami bahwa:
- Tidak ada investasi yang memberikan keuntungan besar tanpa risiko. Jika suatu penawaran terdengar terlalu indah untuk jadi kenyataan, maka hampir bisa dipastikan itu adalah tipuan.
- Waspadai tekanan waktu, seperti “promo hari ini saja” atau “slot terbatas untuk 50 orang pertama.” Ini adalah trik umum untuk mendorong keputusan impulsif.
- Periksa legalitas platform atau perusahaan yang menawarkan investasi. Pastikan terdaftar resmi di OJK (Otoritas Jasa Keuangan) atau lembaga pengawas lainnya.
- Jangan hanya percaya pada testimoni online, karena bisa dengan mudah direkayasa. Tanyakan langsung kepada investor yang benar-benar terpercaya dan berpengalaman.
- Jangan mudah tergiur dengan istilah gaul finansial, seperti “cuan terus,” “passive income auto kaya,” atau “rebahan dapat duit.” Istilah-istilah ini sering digunakan untuk menutupi skema yang sebenarnya tidak logis.
Investasi yang sehat dan legal tidak menjanjikan hasil instan. Ia membutuhkan waktu, perencanaan, analisis, dan kesabaran. Masyarakat perlu diberi pemahaman bahwa membangun kekayaan bukan melalui jalan pintas, tetapi lewat proses yang bertanggung jawab dan sesuai hukum.
Penipuan dengan dalih “auto cuan” adalah wajah baru dari skema lama: serakah dipancing, ketidaktahuan dimanfaatkan. Oleh karena itu, sebelum Anda memutuskan untuk menanamkan dana pada skema yang menjanjikan keuntungan instan, tanyakan pada diri sendiri — apakah ini logis? Apakah ini legal? Apakah ini bisa diverifikasi?
Karena pada akhirnya, cuan yang sesungguhnya bukan datang dari janji kosong, tetapi dari pengetahuan, kehati-hatian, dan keputusan yang matang. Jangan jadikan mimpi kebebasan finansial sebagai jalan masuk ke dalam jerat penipuan.