Example floating
Example floating
Example 728x250
Sosial dan UmumSPKT

Modus “Kucing Hilang” Dipakai Penipu untuk Ajak Bertemu

6
×

Modus “Kucing Hilang” Dipakai Penipu untuk Ajak Bertemu

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kucing peliharaan yang hilang sering menjadi sumber kepanikan dan kesedihan bagi pemiliknya. Di media sosial, tak jarang kita menemukan unggahan berisi permintaan bantuan untuk menemukan hewan kesayangan, lengkap dengan foto, lokasi terakhir terlihat, dan imbalan bagi siapa saja yang menemukannya. Sayangnya, situasi ini kini justru dimanfaatkan oleh oknum penipu yang menyamar sebagai penolong. Dengan modus mengaku menemukan kucing hilang, mereka mengajak pemilik bertemu di lokasi yang telah dirancang sebagai perangkap untuk tujuan kejahatan atau penipuan.

Modus ini biasanya diawali dengan pencarian kucing yang benar-benar nyata. Pemilik membagikan informasi melalui Instagram, Facebook, X, atau grup komunitas perumahan. Pelaku, yang sengaja memantau unggahan seperti ini, kemudian berpura-pura menghubungi korban dengan mengaku telah menemukan kucing tersebut. Mereka akan menyebutkan ciri-ciri umum, seperti warna bulu atau jenis ras, yang mudah ditebak dari foto. Dengan penuh empati, pelaku mengaku iba dan mengajak korban untuk bertemu agar bisa menyerahkan kucing yang konon telah ditemukan.

CALL CENTER
Example 300x600
Kapolres Pangandaran

Ajakan bertemu ini menjadi titik krusial. Lokasi pertemuan biasanya bukan tempat umum, tapi justru area sepi atau terpencil dengan alasan “kucingnya takut keramaian” atau “tidak bisa dibawa jauh karena belum makan”. Pelaku bisa saja datang sendirian atau berkelompok, dan saat korban datang, bisa terjadi perampokan, pencurian kendaraan, atau bahkan penculikan. Dalam kasus lain, pelaku akan meminta korban mentransfer sejumlah uang terlebih dahulu sebagai “jaminan” bahwa kucing akan dikembalikan, lalu kabur setelah dana diterima.

Modus ini semakin berbahaya karena memanfaatkan emosi. Pemilik hewan peliharaan, terutama yang sangat sayang terhadap binatangnya, cenderung berpikir cepat dan emosional ketika mendengar kabar baik bahwa kucing mereka ditemukan. Dalam situasi seperti ini, kewaspadaan sering kali menurun. Rasa syukur dan harapan pulihnya kucing kesayangan menjadi celah yang dimanfaatkan pelaku untuk menjalankan aksinya tanpa perlu banyak usaha meyakinkan.

Penipuan semacam ini bukan hanya menyebabkan kerugian materi, tetapi juga trauma emosional yang dalam. Korban tidak hanya kehilangan uang atau barang, tapi juga rasa aman dan kepercayaan terhadap sesama. Bahkan tak jarang, kucing yang hilang memang tidak pernah ditemukan, namun korban terlanjur jatuh ke dalam perangkap pelaku yang hanya memanfaatkan momen kesedihan.

Untuk menghindari menjadi korban, penting bagi pemilik hewan peliharaan untuk tetap rasional saat menerima kabar dari orang asing yang mengaku menemukan kucingnya. Jangan langsung menyetujui pertemuan di tempat yang tidak aman. Usahakan ajak bertemu di lokasi ramai seperti kantor polisi, minimarket besar, atau area yang memiliki CCTV aktif. Jika pelaku menolak dengan alasan tidak masuk akal, itu bisa menjadi sinyal peringatan.

Hindari juga mentransfer uang sebagai bentuk “terima kasih” sebelum bertemu langsung dan memastikan kucing benar-benar ditemukan. Periksa kembali akun media sosial atau nomor kontak penghubung — apakah baru dibuat, apakah memiliki aktivitas mencurigakan, atau apakah pernah menipu orang lain. Jangan ragu untuk mengajak orang lain mendampingi saat pertemuan, atau menunda hingga ada verifikasi lebih lanjut.

Dalam dunia yang semakin digital dan penuh kepura-puraan, kesedihan pun bisa menjadi ladang kejahatan bagi mereka yang tak punya empati. Mencari kucing hilang memang penting, tapi keselamatan diri jauh lebih utama. Lindungi hati yang sedang rapuh dengan logika yang tetap waspada. Karena di balik kabar baik yang datang tiba-tiba, bisa saja tersembunyi niat jahat yang sengaja menanti korban yang paling tidak siap.

Example 468x60
Example 120x600
Example 468x60

Komentar