Example floating
Example floating
Example 728x250
Sosial dan UmumSPKT

Penipuan Lewat Link Undangan Kalender Kini Makin Marak

4
×

Penipuan Lewat Link Undangan Kalender Kini Makin Marak

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kalender digital telah menjadi bagian penting dari kehidupan banyak orang. Dengan sekali klik, pengguna dapat mengatur jadwal, membuat pengingat, dan menerima undangan acara secara real-time. Namun, fitur yang dirancang untuk mempermudah ini justru telah dimanfaatkan oleh penipu sebagai alat untuk menjalankan modus penipuan tersembunyi. Kini, link undangan kalender menjadi sarana baru dalam menyebarkan phishing dan malware yang menipu banyak pengguna tanpa disadari.

Modus ini biasanya berawal dari sebuah email atau notifikasi kalender yang menyatakan bahwa pengguna telah diundang ke suatu acara. Judulnya dibuat seolah-olah penting atau menggiurkan, seperti “Konfirmasi Jadwal Interview”, “Undangan Presentasi Proyek”, atau “Klaim Hadiah Promo Hari Ini”. Sekilas, undangan tersebut tampak sah karena langsung muncul dalam kalender pengguna—sebuah fitur yang memang otomatis aktif di beberapa aplikasi email.

CALL CENTER
Example 300x600
Kapolres Pangandaran

Begitu korban membuka undangan, mereka diarahkan ke link yang disisipkan di deskripsi atau lokasi acara. Di sinilah letak bahaya terbesar. Link tersebut membawa korban ke halaman login palsu, situs scam, atau halaman pengunduh file berbahaya. Beberapa bahkan menyamar sebagai form konfirmasi kehadiran, padahal sesungguhnya berfungsi mencuri data login, informasi pribadi, atau menanamkan malware ke perangkat.

Yang membuat skema ini sangat efektif adalah tingkat kepercayaan pengguna terhadap sistem kalender digital. Karena undangan muncul secara otomatis dalam kalender, banyak yang menganggapnya sebagai bagian dari sistem resmi. Padahal, siapa pun bisa mengirim undangan kalender hanya dengan mengetahui alamat email pengguna. Tidak ada verifikasi tambahan, sehingga penipu bisa menyebar ribuan undangan hanya dalam hitungan menit.

Tak hanya mencuri data, pelaku juga bisa menggunakan undangan kalender sebagai alat untuk menyebar spam secara terus-menerus. Setiap hari, korban menerima notifikasi tentang acara fiktif yang mengandung link berbahaya, hingga akhirnya mengganggu aktivitas dan menciptakan tekanan psikologis. Ini dikenal sebagai teknik “calendar bombing”, di mana kalender korban dipenuhi dengan notifikasi tipuan yang terus muncul.

Dalam banyak kasus, korban baru menyadari mereka tertipu setelah akun mereka dibobol atau perangkat menunjukkan tanda-tanda infeksi, seperti performa lambat, munculnya iklan tak wajar, atau login mencurigakan di berbagai layanan. Karena serangan ini tidak melibatkan file berbahaya secara langsung, banyak antivirus pun tidak mendeteksi ancaman pada tahap awal.

Untuk mencegah penipuan jenis ini, langkah pertama adalah menonaktifkan fitur “tambahkan acara secara otomatis dari email” di pengaturan kalender digital. Selain itu, pengguna juga disarankan untuk memeriksa semua undangan yang masuk secara manual, terutama yang berasal dari alamat email asing, tidak dikenal, atau mencurigakan. Jangan pernah mengeklik link yang terdapat di dalam undangan tanpa memastikan keasliannya.

Jika sudah terlanjur menerima banyak spam kalender, pengguna bisa menghapus undangan tersebut dan memblokir pengirimnya, serta membersihkan semua acara yang mencurigakan dari kalender. Gunakan pula autentikasi dua langkah untuk melindungi akun utama agar tidak mudah diakses pihak luar.

Penipuan lewat undangan kalender menunjukkan bahwa bahkan fitur yang tampaknya aman dan praktis bisa dijadikan alat untuk merugikan. Di tengah kecanggihan ekosistem digital, kehati-hatian menjadi benteng utama. Jangan mudah percaya pada tampilan resmi—karena kadang, undangan pun bisa jadi jebakan.

Example 468x60
Example 120x600
Example 468x60

Komentar