Example floating
Example floating
Example 728x250
Sosial dan UmumSPKT

Tawaran Kerja Paruh Waktu di WhatsApp Ternyata Lowongan Bohong

15
×

Tawaran Kerja Paruh Waktu di WhatsApp Ternyata Lowongan Bohong

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Di era digital, segala sesuatu terasa semakin mudah, termasuk mencari pekerjaan. Banyak orang yang berharap bisa mendapatkan penghasilan tambahan melalui kerja paruh waktu, terlebih yang fleksibel dan bisa dikerjakan dari rumah. Harapan inilah yang sering dimanfaatkan oleh pelaku penipuan dengan menyebarkan tawaran kerja paruh waktu melalui aplikasi pesan instan seperti WhatsApp.

Modus ini dimulai dengan pesan masuk dari nomor asing atau tidak dikenal yang menyapa calon korban secara sopan. Isi pesannya menggoda: tawaran pekerjaan ringan dengan bayaran tinggi, waktu fleksibel, dan tidak membutuhkan pengalaman. Tawaran ini terlihat menggiurkan, apalagi bagi mereka yang sedang mencari pemasukan tambahan tanpa harus meninggalkan rumah. Tak sedikit yang langsung tertarik dan mulai bertanya lebih lanjut.

CALL CENTER
Example 300x600
Kapolres Pangandaran

Setelah korban menunjukkan minat, pelaku mulai membagikan informasi detail tentang pekerjaan. Biasanya disebutkan bahwa korban hanya perlu melakukan tugas-tugas mudah, seperti memberikan rating atau ulasan pada suatu produk, menjadi pelanggan misterius, atau membantu menyebarkan informasi perusahaan. Pada awalnya, pelaku bahkan memberikan “bonus” atau “komisi percobaan” agar korban merasa percaya.

Setelah beberapa kali interaksi, korban diarahkan ke grup WhatsApp atau Telegram berisi “tim kerja”. Di dalamnya, korban mulai diberikan misi-misi pekerjaan yang harus diselesaikan. Namun, agar bisa melanjutkan ke level pekerjaan berikutnya yang menjanjikan komisi lebih besar, korban diminta menyetor sejumlah uang sebagai bentuk “jaminan kerja” atau “akses premium”.

Pelaku menyamarkan permintaan uang itu sebagai hal wajar. Mereka mengatakan dana itu akan dikembalikan setelah pekerjaan selesai, atau akan digunakan sebagai saldo kerja untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Padahal, di sinilah jebakan sesungguhnya. Begitu korban mentransfer uang, tugas-tugas selanjutnya terus menuntut setoran tambahan, dan uang komisi yang dijanjikan tak pernah bisa dicairkan.

Beberapa korban baru menyadari bahwa mereka telah ditipu setelah mengalami kerugian jutaan rupiah. Saat mencoba menagih janji atau meminta pengembalian dana, pelaku tiba-tiba menghilang, keluar dari grup, atau memblokir korban. Tak ada identitas jelas yang bisa ditelusuri, karena semuanya dilakukan secara anonim lewat aplikasi.

Penipuan semacam ini terus berkembang dan menyasar siapa saja, dari mahasiswa, ibu rumah tangga, hingga pekerja yang sedang mencari penghasilan tambahan. Rasa percaya dan kebutuhan ekonomi membuat seseorang mudah terjebak dalam janji-janji palsu.

Masyarakat perlu lebih berhati-hati terhadap tawaran kerja yang datang secara tiba-tiba, terutama yang disebarkan melalui pesan pribadi tanpa proses rekrutmen yang jelas. Perusahaan yang profesional biasanya tidak merekrut karyawan melalui chat instan tanpa proses seleksi formal. Terlebih lagi, permintaan uang di awal rekrutmen adalah tanda bahaya yang tidak boleh diabaikan.

Penting juga untuk selalu memverifikasi kebenaran informasi yang diterima. Jangan mudah percaya hanya karena terlihat meyakinkan atau ada testimoni yang diklaim sebagai “peserta yang sudah sukses”. Pelaku penipuan sering membuat testimoni palsu atau menggunakan akun bot untuk meyakinkan korban.

Waspadai juga jika pelaku menekan secara emosional, seperti menyuruh cepat membayar agar tidak kehilangan “kesempatan terbatas”. Taktik ini digunakan agar korban tidak sempat berpikir jernih atau berkonsultasi dengan orang lain.

Kesadaran dan literasi digital menjadi kunci utama untuk melindungi diri dari tipu daya semacam ini. Jangan biarkan keinginan mendapatkan penghasilan tambahan malah berubah menjadi kerugian yang menyakitkan. Dalam dunia digital yang penuh peluang, kewaspadaan tetap menjadi perlindungan terbaik.

Example 468x60
Example 120x600
Example 468x60

Komentar