Pangandaran – Polres Pangandaran menggelar kegiatan pelatihan terkait Standar Program Pemberian Gizi (SPPG) Polri sebagai upaya memperkuat kepercayaan publik terhadap program makanan bergizi gratis (MBG).
Dalam kegiatan kapolres Pangandaran AKBP Dr Andri Kurniawan S.I.K., M.H yang diwakilanb oleh Wakapolres Pangandaran Kompol Usep Supiyan, S.H., M.M., ditegaskan bahwa seluruh penyelenggara program di Indonesia harus mencontoh standar SPPG Polri. Disebutkan, dari lebih 600 SPP Polri yang ada, belum pernah terjadi kasus keracunan, sehingga menjadi bukti bahwa sistem yang diterapkan sudah rapi dan layak dijadikan percontohan nasional.
“Standar SPP Polri terbukti aman. Ini kebanggaan sekaligus tanggung jawab bersama untuk dipertahankan. Kepercayaan masyarakat harus dijaga agar program ini terus memberi manfaat,” ujar Kompol Usep Supiyan.
Wakapolres juga menekankan pentingnya keterlibatan tenaga ahli dalam setiap kejadian dugaan keracunan. Polisi bertugas mengamankan barang bukti dan membawa sampel makanan untuk diuji di laboratorium forensik, sementara penentuan penyebab keracunan menjadi ranah tenaga medis maupun ahli laboratorium.
Dalam kesempatan tersebut, ia mengingatkan bahwa di Kabupaten Pangandaran hanya terdapat dua SPP Polri. Karenanya, pengawasan harus diperketat agar tidak ada celah yang bisa merugikan program maupun mencoreng nama baik Polri.
“SPP Polri di Pangandaran harus menjadi contoh. Jangan sampai ada pihak yang sengaja memanfaatkan situasi untuk merusak kepercayaan masyarakat. Jaga bersama agar tetap aman dan bermanfaat,” tegasnya.
Kegiatan pelatihan ini juga mengingatkan para pengelola agar bijak dalam menyikapi isu di media sosial, serta memastikan setiap tahapan distribusi makanan bergizi dilakukan sesuai prosedur. Dengan demikian, keberlangsungan program dapat berjalan lancar, bermanfaat, dan terus mendapat dukungan masyarakat.