Pangandaran, 28 Februari 2025 – Pemandangan tak biasa terlihat di ruang Tahanan Polres Pangandaran siang ini. Barisan tahanan berpakaian serba putih duduk rapi, wajah mereka tertunduk khusyuk, menyimak setiap kata dalam khutbah Jumat. Pakaian putih yang mereka kenakan melambangkan kesucian dan awal yang baru—seolah menjadi simbol harapan bahwa meski kini mereka berada di balik jeruji, masih ada kesempatan untuk memperbaiki diri.
Khutbah kali ini disampaikan oleh Ustadz Ahmad Noval, Da’i Kamtibmas Polres Pangandaran, yang mengingatkan pentingnya meminta maaf dan memaafkan sebelum memasuki bulan suci Ramadan. Dengan suara yang lembut tapi menggetarkan hati, beliau berbicara tentang harapan, penyesalan, dan kesempatan kedua.
“Ramadan adalah bulan penuh ampunan. Jangan biarkan kesalahan masa lalu menjadi belenggu bagi hati kalian. Allah Maha Pengampun, dan pintu taubat selalu terbuka bagi siapa pun yang ingin berubah,” ujarnya.
Kapolres Pangandaran, AKBP Mujianto, S.I.K., M.H., yang diwakili oleh Kabag SDM Polres Pangandaran, Kompol Usep Supiyan, S.H., M.M., turut hadir dalam kegiatan ini. Dalam pesannya kepada para tahanan, ia menegaskan bahwa polisi sejatinya bukan musuh mereka.
“Kami ini hanya menjalankan tugas. Kami meminta maaf apabila ada anggota kami yang kurang sopan kami mohon maaf, Sebenarnya, kami tidak ingin menahan siapa pun. Tapi hukum harus ditegakkan demi keadilan dan keamanan bersama. Kami berharap kalian bisa mengambil hikmah dari semua ini dan kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik,” ujar Kompol Usep dengan penuh ketulusan.
Kegiatan ini membuktikan bahwa Polres Pangandaran tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga memberi ruang bagi para tahanan untuk merenungi kesalahan dan memperbaiki diri. Ramadan menjadi pengingat bahwa setiap orang, tak peduli seburuk apa masa lalunya, masih punya kesempatan untuk berubah.
Setelah salat Jumat, suasana haru terasa. Beberapa tahanan tampak meneteskan air mata, sementara yang lain merapatkan tangan ke dada, meresapi makna khutbah yang baru saja mereka dengarkan. Ada yang berbisik pelan, meminta maaf kepada teman di sebelahnya, ada pula yang menengadahkan tangan, berdoa agar Ramadan kali ini menjadi titik balik dalam hidup mereka.