Banyak pengendara sering mengabaikan kondisi kaca spion yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik. Padahal, spion merupakan salah satu komponen penting untuk keselamatan berkendara.
Kaca spion berfungsi untuk memberikan pandangan ke arah belakang dan samping kendaraan, sehingga pengemudi dapat mengambil keputusan secara tepat saat berpindah jalur, berbelok, atau menyalip. Ketika spion rusak atau buram, pengemudi kehilangan visibilitas dan berisiko tinggi mengalami kecelakaan.
UU No. 22 Tahun 2009 mewajibkan kendaraan bermotor dilengkapi perlengkapan standar, termasuk spion. Pelanggaran dapat dikenai tilang sesuai Pasal 285 ayat (1), dengan denda maksimal Rp250.000 atau kurungan hingga 1 bulan.
Banyak kecelakaan lalu lintas tercatat terjadi akibat kelalaian dalam memperhatikan kondisi kendaraan, termasuk kerusakan pada spion. Oleh karena itu, pengemudi diimbau untuk secara rutin memeriksa dan memastikan semua perlengkapan kendaraan dalam kondisi baik sebelum digunakan.
Keselamatan di jalan dimulai dari hal-hal kecil. Jangan anggap sepele spion yang retak, longgar, atau hilang, karena fungsinya bisa menyelamatkan nyawa.
