Pangandaran – Pemerintah Kabupaten Pangandaran secara resmi memulai pembangunan Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT) Tahap I yang ditandai dengan kegiatan peletakan batu pertama pada Kamis, 7 Agustus 2025. Kegiatan tersebut berlangsung di Dusun Sindangjaya, Desa Sindangjaya, Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran.
Peletakan batu pertama ini merupakan langkah awal dalam membangun pusat industri pengolahan tembakau. Pembangunan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian masyarakat, memperluas peluang kerja, serta memperkuat basis ekonomi lokal. Kegiatan tersebut mendapat perhatian luas dari berbagai pihak, baik pemerintah daerah, legislatif, maupun unsur Forkopimcam.
Wakil Bupati Pangandaran bersama perwakilan dari SKPD Kabupaten Pangandaran, anggota DPRD Kabupaten Pangandaran Fraksi Partai Gerindra, Holik, serta para kepala desa se-Kecamatan Mangunjaya hadir dalam kegiatan ini. Kapolsek Padaherang, Danramil Padaherang, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa Desa Sindangjaya turut serta dalam kegiatan untuk memastikan kelancaran dan keamanan jalannya acara.
Kegiatan berjalan dengan aman, tertib, dan lancar. Aparat kepolisian dan TNI bersinergi menjaga situasi agar tetap kondusif sepanjang kegiatan berlangsung. Polres Pangandaran, melalui Bhabinkamtibmas setempat, juga memberikan imbauan kepada masyarakat. Bhabinkamtibnas mengimbau untuk terus menjaga situasi kamtibmas dan mendukung pembangunan yang berpihak kepada kepentingan bersama.
Kapolres Pangandaran menyampaikan bahwa pembangunan SIHT ini diharapkan menjadi motor penggerak perekonomian baru di wilayah selatan Jawa Barat, khususnya bagi para petani tembakau. Pihaknya menyatakan komitmen Polri untuk terus mendukung dan mengawal setiap proses pembangunan yang bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat.
Pembangunan sentra industri menjadi simbol nyata kolaborasi antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat. Pihak-pihak tersebut berkolaborasi dalam membangun kemandirian ekonomi desa berbasis potensi lokal. Kegiatan peletakan batu pertama ini juga menjadi penanda komitmen bersama dalam menciptakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.