Penipuan berkedok lowongan kerja kembali marak terjadi dan menyasar para pencari kerja, terutama lulusan baru. Pelaku memanfaatkan kebutuhan kerja yang tinggi dengan menawarkan posisi fiktif di perusahaan-perusahaan ternama. Banyak korban tertipu karena informasi yang disebarkan tampak meyakinkan dan terstruktur seperti lowongan kerja sungguhan.
Modus umum yang digunakan antara lain adalah mengirimkan undangan wawancara melalui email atau WhatsApp, lengkap dengan logo dan alamat perusahaan palsu. Dalam beberapa kasus, korban diminta membayar sejumlah uang untuk proses administrasi, pelatihan, atau pembelian seragam. Setelah uang ditransfer, pelaku menghilang tanpa jejak.
Beberapa penipuan lainnya juga menjanjikan penempatan kerja di luar negeri dengan gaji tinggi dan fasilitas lengkap. Korban sering kali dijebak dengan janji keberangkatan cepat, namun diminta mentransfer uang sebagai biaya proses visa atau tiket. Setelah dana disetor, kontak pun terputus dan tidak ada kejelasan keberangkatan.
Untuk menghindari jerat penipuan ini, penting untuk selalu memverifikasi informasi lowongan kerja yang diterima. Pastikan informasi tersebut berasal dari sumber resmi, seperti website perusahaan atau akun media sosial resmi. Hindari melamar melalui pihak ketiga yang tidak jelas identitas dan legalitasnya.
Waspadai juga lowongan yang menawarkan gaji tidak masuk akal untuk posisi pemula, atau proses seleksi yang terlalu cepat tanpa tahapan wawancara yang jelas. Perusahaan yang resmi biasanya memiliki proses rekrutmen yang transparan dan tidak memungut biaya dalam bentuk apa pun dari pelamar.
Selain itu, jangan pernah memberikan data pribadi seperti KTP, NPWP, atau informasi rekening bank kepada pihak yang belum dapat dipastikan keasliannya. Data tersebut bisa disalahgunakan untuk penipuan atau tindakan ilegal lainnya.
Jika mendapati indikasi penipuan, segera laporkan ke pihak berwajib atau situs pengaduan daring agar dapat ditindaklanjuti. Tindakan cepat tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga membantu mencegah korban baru berjatuhan.
Meningkatkan kewaspadaan dan literasi digital menjadi langkah penting bagi pencari kerja. Dalam era serba digital seperti sekarang, kehati-hatian dalam menerima informasi lowongan kerja menjadi kunci untuk terhindar dari jebakan penipuan yang terus berkembang.
