Iklan digital telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari pengguna internet. Hampir di setiap aplikasi, situs berita, atau media sosial, iklan muncul dalam berbagai bentuk: banner mencolok, pop-up, hingga video autoplay. Namun di balik tampilannya yang menarik, banyak dari iklan ini ternyata menjadi perangkap berbahaya, khususnya iklan palsu yang menawarkan hadiah instan. Sekali diklik tanpa waspada, pengguna bisa kehilangan kendali atas akun bank dan data finansial mereka.
Modus ini bermula dari iklan yang menjanjikan hal-hal menggiurkan: “Menangkan iPhone Gratis!”, “Selamat, Anda Terpilih Mendapatkan Hadiah Tunai!”, atau “Putar Roda dan Dapatkan Rp5 Juta Hari Ini!”. Ketika pengguna tergoda dan mengeklik iklan tersebut, mereka akan diarahkan ke situs tiruan yang terlihat sah, dengan tampilan profesional dan alur seolah-olah sedang menjalankan undian atau verifikasi hadiah.
Situs itu akan meminta pengguna mengisi sejumlah data—mulai dari nama, email, nomor HP, hingga informasi rekening bank atau kartu. Beberapa situs bahkan meminta pengguna mengunduh aplikasi tambahan atau memberikan akses izin tertentu di perangkat mereka. Dalam skenario yang lebih berbahaya, saat pengguna mengklik tombol “Klaim Hadiah”, situs akan menjalankan skrip otomatis yang menginstal malware peretas di perangkat tanpa sepengetahuan pengguna.
Malware ini bisa bekerja secara senyap, menyusup ke sistem keamanan, dan mulai mengakses aplikasi-aplikasi penting, termasuk mobile banking. Ia bisa mencatat aktivitas layar, mengambil data login, bahkan mengakses SMS untuk mencuri OTP. Dalam waktu singkat, pelaku dapat mengambil alih akun bank korban dan melakukan transaksi ilegal yang sulit dibatalkan.
Parahnya lagi, banyak korban tidak menyadari bahwa tindakan mereka telah membuka celah besar dalam sistem keamanan pribadi. Mereka menganggap iklan tersebut sekadar iklan iseng atau permainan biasa. Baru setelah saldo berkurang secara drastis atau akun tidak bisa diakses, mereka menyadari bahwa mereka telah menjadi korban dari serangan yang sangat terorganisir.
Penipu sengaja menyebarkan iklan semacam ini di platform yang tidak memiliki kontrol ketat, atau bahkan memanfaatkan jaringan iklan otomatis yang sulit disaring. Mereka menargetkan pengguna umum yang sering berselancar di internet tanpa perlindungan, dan yang tidak memasang perangkat keamanan tambahan di gadget mereka.
Untuk menghindarinya, pengguna sebaiknya tidak tergoda dengan iklan yang menawarkan hadiah instan, terutama jika diminta mengisi data pribadi atau keuangan. Selalu aktifkan fitur keamanan tambahan di aplikasi bank seperti sidik jari, verifikasi dua langkah, dan pemberitahuan aktivitas mencurigakan. Selain itu, gunakan antivirus dan hindari menginstal aplikasi dari sumber tak dikenal.
Penipuan melalui klik iklan mungkin terdengar sepele, namun faktanya telah menyebabkan banyak kerugian besar. Di era digital, keamanan bukan hanya tentang aplikasi yang digunakan, tetapi juga tentang kesadaran terhadap setiap tautan dan klik yang dilakukan. Ketelitian kecil dapat menyelamatkan Anda dari kerugian besar.