Example floating
Example floating
Example 728x250
Sosial dan UmumSPKT

Akun Ganda di Marketplace Digunakan untuk Tipu Pembeli

4
×

Akun Ganda di Marketplace Digunakan untuk Tipu Pembeli

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Marketplace seharusnya menjadi tempat yang aman dan terpercaya bagi masyarakat untuk melakukan jual beli secara daring. Dengan sistem rating, ulasan, serta jaminan pembayaran, platform e-commerce banyak dipercaya sebagai solusi belanja modern. Namun, para pelaku kejahatan siber tak kehabisan akal. Salah satu modus penipuan yang kian marak adalah penggunaan akun ganda oleh penjual fiktif di platform marketplace.

Modus ini biasanya melibatkan satu pelaku yang membuat dua hingga tiga akun sekaligus di marketplace yang sama. Akun pertama digunakan sebagai akun toko, akun kedua bertindak sebagai pembeli palsu yang memberikan ulasan positif, dan akun ketiga kadang digunakan untuk menanggapi komplain dengan jawaban pura-pura membantu. Skema ini dirancang untuk menciptakan kesan toko yang aktif, terpercaya, dan memiliki reputasi baik.

CALL CENTER
Example 300x600
Kapolres Pangandaran

Korban, sebagai pembeli yang tidak curiga, merasa yakin karena melihat rating tinggi, testimoni memuaskan, dan respons cepat dari penjual. Mereka kemudian melakukan pembelian—sering kali dengan harga sangat menarik—lalu mentransfer uang atau menggunakan fitur pembayaran langsung dari marketplace. Namun, barang yang dijanjikan tidak pernah dikirim, dan akun penjual menghilang begitu saja dari platform.

Yang lebih mengkhawatirkan, tidak sedikit korban yang juga tertipu lewat jalur komunikasi di luar sistem marketplace. Setelah pembeli tertarik, penjual kadang mengajak transaksi via chat pribadi seperti WhatsApp dengan dalih “diskon khusus” atau “proses lebih cepat.” Begitu pembeli keluar dari ekosistem marketplace, mereka kehilangan perlindungan dari sistem escrow (rekening bersama), dan uang mereka masuk langsung ke rekening pribadi pelaku.

Akun-akun palsu ini pun sering berpindah-pindah platform. Mereka bisa muncul di Tokopedia hari ini, Shopee esok hari, lalu buka toko serupa di Facebook Marketplace atau Instagram. Pola yang digunakan cenderung sama: produk menarik, harga kompetitif, dan jejak digital yang tampak meyakinkan, padahal semuanya adalah hasil manipulasi akun ganda.

Sistem verifikasi yang longgar di beberapa platform memudahkan pelaku untuk membuat banyak akun hanya dengan modal nomor ponsel dan email baru. Beberapa bahkan menggunakan identitas palsu atau mencuri data orang lain untuk melengkapi profil toko, agar semakin meyakinkan. Sayangnya, upaya pelacakan pun sering terkendala karena pelaku cepat menghapus atau menonaktifkan akunnya setelah berhasil menipu sejumlah pembeli.

Langkah preventif yang bisa diambil oleh masyarakat adalah dengan tidak langsung percaya pada toko online hanya karena rating tinggi atau banyak ulasan. Waspadai toko baru yang menjual barang mahal dengan diskon terlalu besar, serta selalu usahakan bertransaksi di dalam platform agar terlindungi oleh sistem keamanan marketplace.

Selain itu, penting untuk membaca testimoni secara kritis. Ulasan yang terlalu mirip, sangat singkat, atau terlalu sempurna bisa jadi merupakan hasil manipulasi dari akun palsu. Perhatikan juga apakah penjual memberikan informasi lengkap dan transparan terkait produk dan pengiriman.

Marketplace sebagai penyedia platform juga perlu memperkuat sistem deteksi akun ganda dan memberikan notifikasi peringatan kepada pengguna jika terdeteksi aktivitas mencurigakan. Proses verifikasi identitas yang lebih ketat, serta integrasi pelaporan cepat, bisa membantu memutus rantai penipuan yang selama ini terjadi secara berulang.

Di era digital ini, kepercayaan memang menjadi komoditas yang rentan disalahgunakan. Maka, sebagai pembeli cerdas, selalu jaga waspada, lakukan pengecekan ganda, dan jangan biarkan penampilan online menipu logika kita sebagai konsumen.

Example 468x60
Example 120x600
Example 468x60

Komentar