Semakin tingginya aktivitas masyarakat di dunia digital membuat risiko penipuan online ikut meningkat. Penipu memanfaatkan berbagai celah, mulai dari media sosial, email, pesan instan, hingga situs palsu, untuk menjebak pengguna yang belum memahami cara menjaga keamanan digital. Pengguna pemula menjadi target paling empuk karena masih minim pengalaman dan kewaspadaan.
Agar tidak mudah terjerat modus penipuan, ada lima langkah dasar yang dapat diterapkan siapa saja, terutama pemula, untuk menjaga keamanan selama beraktivitas online. Langkah pertama adalah tidak mudah percaya pada tautan yang dikirim oleh pihak tidak dikenal. Banyak penipuan terjadi karena korban mengklik tautan palsu yang mengarah ke situs berbahaya atau memuat virus.
Langkah kedua adalah menghindari memberikan informasi pribadi secara sembarangan. Data seperti nomor KTP, alamat, nomor rekening, atau kode OTP sebaiknya hanya diberikan melalui saluran resmi dan hanya jika benar-benar diperlukan. Penipu sering kali menyamar sebagai pihak bank, kurir, atau layanan digital untuk meminta data sensitif.
Ketiga, gunakan password yang kuat dan berbeda untuk setiap akun. Hindari menggunakan kombinasi yang mudah ditebak seperti tanggal lahir atau nama sendiri. Gunakan pula fitur verifikasi dua langkah (2FA) agar akun lebih terlindungi dari akses tidak sah.
Langkah keempat adalah melakukan pengecekan ulang terhadap informasi yang mencurigakan. Jika menerima pesan tentang hadiah, lowongan kerja, atau pengumuman penting, pastikan untuk mengeceknya langsung di situs atau kanal resmi pihak terkait. Jangan langsung percaya hanya karena tampilan pesannya meyakinkan.
Kelima, perbarui sistem keamanan perangkat secara berkala, termasuk antivirus dan pembaruan sistem operasi. Pembaruan ini biasanya mencakup perlindungan terhadap celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber.
Dengan menerapkan lima langkah sederhana ini, pengguna pemula dapat lebih siap menghadapi berbagai modus penipuan online yang terus berkembang. Tidak perlu menjadi ahli teknologi untuk bisa aman di dunia digital — cukup dengan waspada, kritis, dan tidak terburu-buru saat menerima informasi mencurigakan.
Membangun kebiasaan aman saat menggunakan internet adalah investasi penting untuk jangka panjang. Semakin dini seseorang memahami cara melindungi diri secara digital, semakin kecil kemungkinan menjadi korban penipuan di dunia maya.
