Example floating
Example floating
Example 728x250
Sosial dan UmumSPKT

Modus Penipuan Cinta Online: Ribuan Hati dan Uang Melayang

6
×

Modus Penipuan Cinta Online: Ribuan Hati dan Uang Melayang

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Di era digital, perkenalan dan hubungan percintaan tidak lagi hanya terjadi di dunia nyata. Aplikasi kencan, media sosial, hingga forum daring menjadi ruang baru bagi banyak orang untuk mencari pasangan atau teman hidup. Namun di balik kemudahan tersebut, tersembunyi jebakan penipuan yang memanfaatkan emosi dan kepercayaan: penipuan cinta online atau sering disebut romance scam.

Modus ini biasanya dimulai dengan pendekatan yang sangat halus. Pelaku membuat akun palsu dengan identitas yang tampak sempurna—menarik secara visual, pekerjaan mapan, dan latar belakang yang menggugah simpati. Dengan keterampilan komunikasi yang tinggi, mereka membangun kedekatan secara perlahan namun intens, menciptakan ikatan emosional yang kuat dengan korban.

CALL CENTER
Example 300x600
Kapolres Pangandaran

Setelah kepercayaan terbentuk, pelaku mulai memainkan peran seolah-olah mereka juga sedang jatuh cinta. Mereka mengirim pesan mesra, berbicara tentang masa depan bersama, dan terkadang bahkan menyebut soal pernikahan. Semua itu dilakukan untuk menciptakan ketergantungan emosional yang mendalam, sehingga korban merasa hubungan itu nyata dan tulus.

Saat ikatan emosional dirasa cukup kuat, penipuan pun dimulai. Pelaku menciptakan cerita-cerita fiktif seperti kecelakaan, bisnis yang macet, atau kesulitan keuangan yang mendesak. Mereka meminta bantuan dana dengan alasan akan segera mengembalikannya. Tak jarang mereka menggunakan alasan dramatis, seperti ingin segera bertemu tapi terhalang biaya perjalanan atau dokumen yang harus ditebus.

Korban yang sudah terlanjur percaya dan berharap hubungan itu nyata, akhirnya mentransfer uang berkali-kali. Tak sedikit dari mereka yang menggadaikan barang, meminjam ke orang terdekat, hingga mengambil pinjaman online demi membantu “pasangan” yang mereka sayangi. Sayangnya, setelah dana terkirim, pelaku menghilang tanpa jejak, meninggalkan korban dalam kehancuran emosional dan finansial.

Penipuan cinta online memanfaatkan titik lemah manusia: rasa kesepian, harapan akan cinta sejati, dan keinginan untuk merasa dicintai. Korban tidak hanya kehilangan uang, tetapi juga harga diri dan kepercayaan pada orang lain. Luka emosional dari penipuan ini bahkan bisa lebih dalam daripada kerugian materi.

Anehnya, modus ini tidak terbatas pada kelompok usia tertentu. Dari remaja, orang dewasa, hingga lansia bisa menjadi target. Pelaku sangat lihai menyesuaikan pendekatannya sesuai dengan latar belakang dan kebutuhan emosional korban. Beberapa bahkan memanfaatkan bahasa asing atau mengaku dari luar negeri untuk menambah kesan eksklusivitas dan misteri.

Untuk menghindari penipuan jenis ini, penting untuk menjaga batasan saat menjalin hubungan secara daring. Waspadai individu yang terlalu cepat mengungkapkan perasaan cinta, enggan melakukan panggilan video, atau selalu punya alasan untuk tidak bertemu langsung. Jangan pernah mengirim uang kepada orang yang belum benar-benar dikenal di dunia nyata, meskipun mereka tampak sangat meyakinkan.

Penipuan cinta online adalah bentuk manipulasi psikologis yang dibungkus dengan kemesraan semu. Di balik kata-kata manis dan janji-janji masa depan, bisa jadi tersembunyi niat jahat yang mengincar harta dan harga diri. Masyarakat perlu semakin cerdas dalam memilah mana cinta sejati, dan mana jebakan yang menyamar dalam balutan romantisme digital.

Example 468x60
Example 120x600
Example 468x60

Komentar