Example floating
Example floating
Example 728x250
Sosial dan UmumSPKT

Pelaku Gunakan Foto Anak Kecil untuk Pancing Empati Korban

5
×

Pelaku Gunakan Foto Anak Kecil untuk Pancing Empati Korban

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Foto anak kecil yang menangis, kedinginan, atau tampak kurus dan lusuh sering kali langsung menyentuh hati siapa pun yang melihatnya. Dalam sekejap, empati muncul, dan keinginan untuk membantu pun tumbuh tanpa perlu banyak kata. Namun di balik sentuhan emosional itu, tersembunyi skema penipuan yang semakin meresahkan: pelaku menggunakan foto anak kecil untuk memancing simpati dan menjaring uang dari masyarakat melalui media sosial atau aplikasi pesan pribadi.

Modus ini biasanya menyebar dalam bentuk unggahan atau broadcast berisi narasi yang dramatis. Dalam narasi itu, disebutkan bahwa anak kecil tersebut hidup dalam kesulitan ekstrem — ditelantarkan orang tuanya, tinggal di pinggir jalan, sakit tapi tak mampu berobat, atau putus sekolah karena tidak ada biaya. Kalimat-kalimat yang digunakan dibuat menyayat hati dan disertai permintaan bantuan berupa uang, pulsa, atau bahkan barang kebutuhan pokok.

CALL CENTER
Example 300x600
Kapolres Pangandaran

Untuk memperkuat narasi, pelaku menyertakan satu atau beberapa foto anak kecil yang tampak menyedihkan. Kadang mereka menyebut nama lengkap anak, mencantumkan usia, dan lokasi seolah-olah benar-benar mengenal atau merawat anak tersebut. Tak lupa, dicantumkan nomor rekening atas nama pribadi atau nomor e-wallet yang bisa langsung menerima transfer dari korban yang tergerak hatinya.

Sayangnya, dalam banyak kasus, foto anak yang digunakan sebenarnya diambil tanpa izin dari internet, dari unggahan orang lain, berita lama, atau sumber-sumber yang tidak berkaitan sama sekali dengan narasi tersebut. Bahkan tak jarang pelaku mengedit latar belakang foto agar terlihat lebih dramatis atau menambahkan watermark palsu agar tampak seolah-olah berasal dari lembaga resmi.

Korban, yang merasa iba dan ingin membantu, tak sempat memverifikasi kebenaran informasi tersebut. Mereka langsung mentransfer uang sebagai bentuk donasi pribadi atau menyebarkan pesan tersebut agar lebih banyak orang ikut berdonasi. Setelah uang terkumpul, pelaku akan menghilang begitu saja. Ketika pesan tersebut ditelusuri ulang, barulah diketahui bahwa tak ada anak bernama demikian, tidak ada lokasi sebagaimana disebutkan, dan nomor rekening yang dicantumkan bukan bagian dari lembaga apa pun.

Lebih parah lagi, praktik ini bukan hanya menipu secara finansial, tapi juga secara moral. Menggunakan wajah dan penderitaan anak kecil sebagai umpan bukan hanya kejahatan, tetapi juga eksploitasi yang tidak manusiawi. Anak yang fotonya disebarkan tanpa izin bisa mengalami dampak jangka panjang — seperti penyebaran wajah secara luas tanpa kontrol, risiko dijadikan meme, atau bahkan mengalami stigma sosial jika cerita palsu itu tersebar di lingkungannya.

Untuk itu, masyarakat perlu meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya memverifikasi setiap ajakan donasi yang bersifat personal, terutama jika hanya disebar melalui media sosial dan tidak terhubung dengan organisasi terpercaya. Jangan langsung percaya pada gambar atau narasi yang menyentuh hati. Tanyakan sumbernya, cari tahu siapa penggalangnya, dan telusuri apakah benar ada lembaga atau individu yang bisa dimintai pertanggungjawaban.

Jika memang ingin membantu anak-anak dalam kondisi sulit, salurkan bantuan melalui jalur resmi — seperti lembaga sosial, yayasan anak, atau program pemerintah yang terbukti memiliki sistem distribusi dan akuntabilitas. Empati harus tetap ada, tapi dibarengi dengan kecermatan dan tanggung jawab.

Karena di era digital ini, banyak pelaku kejahatan yang tidak lagi mengandalkan ancaman atau kekerasan, melainkan memanipulasi hati nurani. Dan ironisnya, yang jadi korban bukan hanya orang dewasa yang tertipu, tapi juga anak-anak yang fotonya dijadikan alat tanpa mereka tahu, tanpa bisa membela diri. Maka lindungi diri dengan kewaspadaan, dan lindungi anak-anak dengan tidak asal percaya pada narasi yang belum tentu benar.

Example 468x60
Example 120x600
Example 468x60

Komentar