Menikah adalah salah satu momen paling sakral dalam hidup. Bagi banyak pasangan, pernikahan bukan hanya seremoni, tapi juga simbol awal membangun masa depan bersama. Tak heran bila persiapannya dilakukan dengan penuh harapan dan antusiasme. Namun di tengah euforia tersebut, ada satu bahaya yang sering tak disadari: penipuan berkedok jasa wedding organizer (WO) yang bisa menghancurkan seluruh rencana pernikahan.
Modus ini bekerja dengan cara yang sangat halus. Penipu menyamar sebagai penyedia jasa WO profesional, lengkap dengan akun media sosial yang menampilkan foto-foto cantik, testimoni meyakinkan, serta promosi paket hemat dengan fasilitas lengkap. Banyak pasangan tergoda karena harga yang terjangkau namun menjanjikan layanan mewah—dari dekorasi, katering, rias pengantin, hingga dokumentasi.
Calon pengantin yang terburu-buru biasanya langsung terpikat. Mereka diiming-imingi potongan harga jika melakukan pembayaran DP (uang muka) dalam waktu singkat. Dalihnya beragam: dari “slot terbatas”, “jadwal high season”, hingga “paket promo kerja sama vendor terkenal”. Dalam kondisi tersebut, pasangan cenderung berpikir praktis dan memutuskan untuk transfer tanpa menelusuri reputasi WO lebih jauh.
Masalah mulai muncul ketika hari H semakin dekat. Pihak WO sulit dihubungi, alamat kantor fiktif, bahkan akun media sosial mendadak hilang. Tak ada vendor yang datang, tak ada dekorasi yang dipasang, dan tak ada resepsi yang berlangsung. Uang puluhan juta melayang, impian hari bahagia berubah jadi kekecewaan mendalam.
Lebih tragis lagi, penipuan jenis ini tak hanya merugikan secara finansial, tapi juga merusak mental dan relasi antar pasangan serta keluarga. Banyak calon pengantin merasa gagal memenuhi ekspektasi, bahkan menyalahkan diri sendiri karena lalai. Hubungan keluarga pun bisa tegang akibat kerugian yang ditanggung bersama, terutama jika biaya pernikahan dikumpulkan dari hasil gotong royong.
Penipuan jasa WO bisa terjadi karena masih banyak masyarakat yang mengabaikan verifikasi dan terlalu cepat percaya pada penampilan digital. Foto-foto cantik di Instagram atau situs web elegan seringkali hanyalah hasil curian dari akun WO sungguhan. Sementara testimoni palsu bisa dibuat dengan mudah oleh akun bot atau orang suruhan.
Untuk menghindari penipuan seperti ini, ada beberapa langkah pencegahan penting. Pertama, pastikan WO memiliki kantor fisik yang bisa dikunjungi dan reputasi yang sudah teruji oleh banyak klien. Kedua, hindari membayar lunas di awal, dan gunakan sistem pembayaran bertahap sesuai progress kerja. Ketiga, minta kontrak tertulis yang jelas, termasuk detail layanan dan ketentuan pembatalan.
Selain itu, lebih baik memilih WO yang direkomendasikan langsung oleh orang terdekat yang pernah menggunakan jasanya. Jangan hanya mengandalkan review online, apalagi jika terlalu sempurna dan seragam. Gunakan insting dan logika. Jika harga terlalu murah untuk layanan yang luar biasa lengkap, besar kemungkinan ada sesuatu yang disembunyikan.
Mempersiapkan hari bahagia memang menyenangkan, tapi jangan sampai terlalu larut dalam antusiasme hingga melupakan kewaspadaan. Karena di balik janji dekorasi elegan dan pesta meriah, bisa saja tersembunyi niat jahat yang hanya ingin mengeruk uang. Pastikan setiap langkah dalam persiapan pernikahan dilakukan dengan tenang, teliti, dan kritis.
Sebab menikah adalah awal perjalanan, bukan awal kerugian.