Example floating
Example floating
Example 728x250
Sosial dan UmumSPKT

Penipuan Lewat Iklan Pop-Up Berisi Virus Finansial

6
×

Penipuan Lewat Iklan Pop-Up Berisi Virus Finansial

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Iklan pop-up yang muncul secara tiba-tiba di layar ponsel atau komputer seringkali dianggap hanya sekadar gangguan. Namun, di balik tampilan yang mencolok dan menggoda itu, tersimpan potensi bahaya besar yang kerap tidak disadari pengguna—khususnya jika iklan tersebut berisi tautan berbahaya yang mengarah pada penipuan finansial.

Salah satu modus penipuan yang kini marak dilakukan melalui iklan pop-up adalah menyamarkan virus sebagai bagian dari promosi menarik. Misalnya, iklan yang bertuliskan “Selamat! Anda mendapatkan hadiah Rp1 juta! Klik di sini untuk klaim” akan muncul di layar saat seseorang mengunjungi situs tertentu. Sekali diklik, iklan itu mengunduh file atau mengarahkan korban ke situs phishing yang dirancang menyerupai halaman resmi perbankan atau dompet digital.

CALL CENTER
Example 300x600
Kapolres Pangandaran

Korban biasanya diminta untuk mengisi data pribadi seperti nama lengkap, nomor rekening, nomor telepon, bahkan kode OTP yang dikirimkan ke ponsel mereka. Dalam hitungan detik, semua informasi itu bisa disedot oleh sistem otomatis yang digunakan pelaku, dan akun keuangan korban pun bisa diambil alih tanpa ampun.

Yang lebih mengkhawatirkan, beberapa virus atau malware dari iklan pop-up ini tidak hanya mencuri data, tapi juga menanamkan aplikasi tersembunyi di perangkat korban. Aplikasi tersebut bekerja di latar belakang tanpa diketahui pengguna dan secara berkala mengirim data sensitif ke server milik pelaku. Ada pula yang dapat membaca aktivitas keyboard (keylogger), sehingga ketika korban mengetikkan PIN, password, atau informasi penting lainnya, semuanya terekam dan dikirim secara otomatis ke penipu.

Penipuan semacam ini sangat berbahaya karena tidak langsung terasa. Tidak seperti penipuan yang dilakukan lewat telepon atau chat, korban baru menyadari telah tertipu ketika mendapati saldonya raib atau rekeningnya dikuras secara misterius. Bahkan ada yang sampai kehilangan seluruh tabungan karena datanya telah dipakai untuk pinjaman online ilegal tanpa sepengetahuan mereka.

Untuk melindungi diri, pengguna harus membiasakan diri tidak sembarangan mengklik iklan yang mencurigakan. Pastikan perangkat yang digunakan memiliki sistem keamanan yang diperbarui secara berkala dan tidak memasang aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya. Gunakan juga aplikasi browser yang dilengkapi fitur pemblokiran pop-up otomatis, serta hindari mengakses situs-situs tidak resmi yang sering menjadi sarang iklan semacam ini.

Penting juga untuk tidak pernah memasukkan data pribadi, terutama yang berkaitan dengan keuangan, ke situs yang tidak memiliki sertifikasi keamanan seperti HTTPS. Bila ragu, sebaiknya tutup iklan tersebut tanpa berinteraksi dengannya.

Penipuan lewat iklan pop-up merupakan bentuk kejahatan siber yang semakin berkembang. Di era digital saat ini, bukan hanya kecanggihan teknologi yang dibutuhkan, tapi juga kewaspadaan dan literasi digital yang tinggi agar tidak mudah tergoda dengan tawaran yang tampak menggiurkan, namun ternyata hanya kedok untuk mencuri.

Example 468x60
Example 120x600
Example 468x60

Komentar