Example floating
Example floating
Example 728x250
Sosial dan UmumSPKT

Penipuan Lewat Video Call, Identitas Dipalsukan

302
×

Penipuan Lewat Video Call, Identitas Dipalsukan

Sebarkan artikel ini

Kemajuan teknologi yang menghadirkan fitur video call seharusnya menjadi sarana untuk mempererat komunikasi jarak jauh. Namun, kini fitur ini justru dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan digital untuk menjalankan modus baru: penipuan lewat video call dengan identitas palsu. Modus ini tergolong canggih karena menggabungkan manipulasi visual, penyamaran identitas, dan tekanan psikologis untuk mengelabui korban.

Penipu dalam modus ini tidak lagi mengandalkan pesan teks atau suara saja. Mereka justru sengaja melakukan panggilan video agar terlihat lebih meyakinkan. Banyak korban yang beranggapan bahwa jika mereka bisa melihat wajah lawan bicara secara langsung, maka itu sudah cukup aman. Padahal, dengan bantuan teknologi dan persiapan matang, wajah yang muncul di layar bisa saja bukan orang yang sebenarnya.

CALL CENTER
Example 300x600
Kapolres Pangandaran

Ada beberapa teknik yang digunakan. Salah satu yang paling sering adalah penggunaan deepfake, yaitu teknologi kecerdasan buatan yang bisa memanipulasi wajah dan suara seseorang agar menyerupai orang lain. Dalam beberapa kasus, pelaku menyamar sebagai saudara jauh, teman lama, bahkan atasan di tempat kerja korban. Mereka memalsukan wajah dan suara target melalui rekaman atau aplikasi real-time, kemudian memanfaatkan kepercayaan korban untuk memancing pengiriman uang atau data penting.

Teknik lain yang umum dipakai adalah video pra-rekam. Pelaku menyiapkan cuplikan video dari orang yang ingin mereka tiru—misalnya tokoh publik atau kerabat korban—dan memutarnya saat video call dilakukan. Sambil itu berlangsung, pelaku menonaktifkan audio dan menyampaikan pesan melalui chat atau alasan teknis seperti “suara saya sedang gangguan, tolong baca saja pesan ini”. Korban yang percaya akhirnya mengikuti instruksi yang diberikan, termasuk mentransfer dana atau membagikan data sensitif.

Yang membuat modus ini sangat berbahaya adalah kepercayaan visual yang selama ini dianggap sebagai bentuk validasi identitas. Sebagian besar orang merasa aman jika bisa melihat langsung lawan bicaranya, padahal realitas digital bisa dimanipulasi dengan sangat halus. Di era sekarang, mata pun bisa dibohongi, apalagi jika korban sedang dalam kondisi terburu-buru, panik, atau terpengaruh emosi.

Tak sedikit kasus penipuan video call yang terjadi dalam konteks hubungan personal. Penipu mengaku sebagai kekasih online, saudara yang tinggal di luar negeri, atau teman sekolah yang sudah lama hilang kontak. Mereka membangun komunikasi secara bertahap hingga mendapatkan kepercayaan penuh. Begitu hubungan emosional terbentuk, mereka mulai meminta bantuan dana untuk alasan darurat—seperti kecelakaan, ditahan di bandara, atau biaya rumah sakit.

Dalam dunia bisnis pun modus ini digunakan untuk menjebak karyawan keuangan. Pelaku menyamar sebagai direktur atau manajer perusahaan, kemudian melakukan video call singkat dan menginstruksikan transfer dana ke rekening tertentu dengan alasan penting dan mendesak. Karena wajah dan suara mirip, korban sering tidak menyadari bahwa mereka sedang berhadapan dengan penipu.

Untuk menghindari menjadi korban, masyarakat perlu membekali diri dengan kesadaran bahwa tidak semua yang terlihat nyata di video call itu benar. Saat menerima permintaan mencurigakan melalui panggilan video, apalagi yang berhubungan dengan uang atau informasi penting, lakukan verifikasi tambahan. Hubungi langsung nomor resmi orang tersebut melalui jalur berbeda, tanyakan sesuatu yang hanya diketahui secara pribadi, atau minta konfirmasi dari pihak ketiga.

Jangan pernah memberikan data pribadi, kode OTP, PIN, atau akses akun hanya karena permintaan muncul dari wajah yang “dikenal”. Bahkan jika wajah tersebut terlihat akrab, tetap lakukan pengecekan menyeluruh. Jika memungkinkan, gunakan platform komunikasi yang aman dan hindari menerima panggilan dari nomor tak dikenal.

Teknologi memang memudahkan hidup, tapi juga membuka peluang baru bagi kejahatan. Maka, kemampuan untuk mendeteksi tipu daya digital kini menjadi bagian penting dari literasi masyarakat modern. Jangan biarkan kepercayaan visual menjadi celah yang bisa dimanfaatkan pelaku kejahatan.

Example 468x60

Komentar

Bripda Jihan Luthfi Angely Raih Prestasi Gemilang di Piala Panglima TNI 2025
Berita

Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh anggota Polres Tebo, Bripda Jihan Luthfi Angely, yang sukses menorehkan kemenangan pada ajang Kejuaraan Mandiri Series Open International Taekwondo Championship 2025 Piala Panglima TNI.