Example floating
Example floating
Example 728x250
Sosial dan UmumSPKT

Produk Unit Link Abal-Abal Disebar Lewat Live TikTok

7
×

Produk Unit Link Abal-Abal Disebar Lewat Live TikTok

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Popularitas media sosial seperti TikTok telah menciptakan ruang baru bagi banyak orang untuk mencari informasi seputar gaya hidup, hiburan, bahkan keuangan. Namun di balik gelombang edukasi finansial yang tampaknya positif, terselip pula bahaya tersembunyi berupa penipuan berkedok produk asuransi dan investasi, terutama unit link palsu yang dipromosikan secara live di TikTok. Dalam tampilan yang santai dan menghibur, banyak warganet — khususnya anak muda — terjebak dalam produk keuangan abal-abal yang dirancang bukan untuk melindungi, tapi menjerat.

Live TikTok kini menjadi sarana utama pelaku untuk menarik perhatian. Mereka tampil dengan pakaian rapi, latar belakang bertema kantor, serta menyebut diri sebagai “agen asuransi resmi”, “konsultan keuangan bersertifikat”, bahkan “mitra dari perusahaan ternama.” Dalam siaran langsung, mereka menjelaskan manfaat produk unit link yang katanya bisa melindungi jiwa sekaligus mendatangkan keuntungan investasi berkala. Tawaran ini terdengar ideal, apalagi jika dibumbui dengan bonus khusus “hanya hari ini” seperti cashback, saldo e-wallet, atau merchandise eksklusif.

CALL CENTER
Example 300x600
Kapolres Pangandaran

Agar lebih menarik, pelaku menampilkan tangkapan layar ilustrasi polis, grafik pertumbuhan investasi, bahkan testimoni dari “nasabah” yang mengaku sudah untung besar. Tidak sedikit yang menyelipkan narasi emosional: cerita tentang keluarga terlindungi, masa depan anak terjamin, atau “penyesalan” karena telat membeli asuransi. Semua itu disusun secara sistematis untuk mendorong penonton melakukan pembelian cepat — biasanya melalui tautan di bio, nomor WhatsApp, atau QR code di layar.

Namun kenyataannya, produk unit link yang mereka jual tidak memiliki izin resmi, tidak terdaftar di OJK, dan bukan bagian dari perusahaan asuransi sah. Banyak dari polis yang dikirimkan hanya berupa file PDF generik tanpa nomor registrasi yang bisa diverifikasi. Uang premi yang dibayarkan tidak masuk ke rekening perusahaan, tetapi langsung ke rekening pribadi pelaku, atau pihak ketiga yang tidak memiliki hubungan legal dengan lembaga keuangan mana pun.

Dalam skema ini, korban bukan hanya kehilangan uang premi, tapi juga terjebak dalam rasa aman palsu. Mereka mengira telah memiliki perlindungan asuransi, padahal saat terjadi musibah, tidak ada klaim yang bisa dicairkan. Sementara itu, nilai “investasi” dalam unit link abal-abal tersebut hanyalah fiktif — tidak pernah benar-benar diinvestasikan ke pasar modal.

Tanda-tanda unit link palsu yang disebar lewat live TikTok:

  • Menjual produk keuangan secara langsung tanpa proses identifikasi nasabah.
  • Menjanjikan hasil investasi pasti atau keuntungan besar dalam waktu cepat.
  • Tidak menyediakan dokumen resmi, hanya screenshot atau file digital generik.
  • Menerima pembayaran ke rekening pribadi, bukan rekening perusahaan.
  • Tidak bisa ditemukan jejak legalitas atau nomor registrasi produk di situs OJK.

Modus ini sangat berbahaya karena menyasar masyarakat yang minim literasi finansial, namun aktif di media sosial. Banyak korban adalah anak muda, pasangan baru menikah, atau pekerja kantoran yang ingin memulai proteksi keuangan dengan cara instan. Mereka percaya pada citra pelaku yang tampil meyakinkan di layar — tanpa sempat menelusuri apakah semua yang ditampilkan memang benar adanya.

Untuk menghindari jerat ini, masyarakat perlu melakukan hal-hal berikut:

  1. Jangan pernah membeli produk keuangan langsung dari siaran live media sosial. Selalu minta pertemuan formal dan dokumen legal resmi.
  2. Cek nama agen dan produk di situs OJK. Agen asuransi resmi memiliki kode lisensi yang bisa ditelusuri.
  3. Periksa rekening tujuan pembayaran. Produk resmi tidak pernah menggunakan rekening pribadi sebagai media transaksi.
  4. Minta dokumen fisik dan verifikasi langsung ke perusahaan asuransi. Jika tidak bisa diberi bukti legal, sebaiknya tinggalkan.
  5. Waspadai bahasa promosi yang terlalu bombastis. Asuransi dan investasi tidak pernah menjanjikan untung cepat.

Maraknya penipuan unit link lewat TikTok menegaskan bahwa media sosial bisa menjadi lahan subur untuk kejahatan finansial, jika tidak dibarengi dengan kesadaran dan pengetahuan masyarakat. Pelaku mengeksploitasi kepercayaan visual: tampil rapi, berbicara lancar, dan menyampaikan narasi menyentuh, padahal semua itu hanyalah topeng untuk menyamarkan motif pencurian.

Ingat, keamanan finansial tidak dibangun dari keputusan impulsif, apalagi dari tayangan live streaming yang mendorong transaksi cepat. Asuransi dan investasi adalah komitmen jangka panjang, bukan produk instan yang bisa dibeli karena promosi musiman. Jika ingin melindungi diri dan keluarga, mulailah dengan literasi dan kehati-hatian — bukan tergoda oleh gimik yang viral.

Karena di dunia digital, bukan hanya hiburan yang bisa menipu mata, tetapi juga produk keuangan yang menjanjikan masa depan — padahal isinya hanya angin kosong.

Example 468x60
Example 120x600
Example 468x60

Komentar