Example floating
Example floating
Example 728x250
Sosial dan UmumSPKT

Profil Palsu di Facebook Digunakan untuk Jalin Hubungan Fiktif

6
×

Profil Palsu di Facebook Digunakan untuk Jalin Hubungan Fiktif

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Di tengah kemudahan berinteraksi melalui media sosial, banyak orang menemukan teman baru, bahkan pasangan, lewat platform seperti Facebook. Jejaring sosial ini memungkinkan siapa saja saling terhubung, tak peduli jarak dan latar belakang. Sayangnya, kenyamanan ini juga membuka ruang bagi kejahatan yang kian marak: penipuan berkedok hubungan asmara menggunakan identitas palsu.

Modus ini biasanya dimulai dari sebuah permintaan pertemanan yang tampak wajar. Akun yang mengirim permintaan memiliki foto profil menarik — sering kali pria tampan atau wanita cantik, lengkap dengan unggahan yang terlihat normal dan “nyata”. Tak jarang akun tersebut menyebutkan pekerjaan mentereng, seperti dokter, pilot, pengusaha sukses, atau pekerja kemanusiaan yang sedang bertugas di luar negeri. Semua ini dibuat untuk membangun citra positif dan menumbuhkan rasa percaya sejak awal.

CALL CENTER
Example 300x600
Kapolres Pangandaran

Setelah diterima sebagai teman, pelaku mulai membangun komunikasi dengan sopan dan perhatian. Mereka menyapa secara rutin, memberikan pujian, dan perlahan-lahan menciptakan kedekatan emosional. Selama beberapa hari atau minggu, komunikasi berkembang menjadi hubungan virtual yang terasa istimewa. Pelaku kerap menyampaikan rasa rindu, bahkan mengaku jatuh cinta meski belum pernah bertemu secara langsung. Di sinilah jebakan dimulai.

Begitu korban merasa nyaman dan mulai percaya, pelaku akan memunculkan “masalah mendesak” yang membutuhkan bantuan finansial. Alasan yang digunakan sangat bervariasi: mereka tertahan di bandara dan butuh biaya tambahan, mengalami kecelakaan dan harus membayar rumah sakit, atau ingin mengirim hadiah tapi terhambat biaya pengiriman. Dalam beberapa kasus, pelaku bahkan menjanjikan akan datang menemui korban, tapi “butuh dana untuk mengurus visa” atau tiket pulang.

Karena sudah merasa dekat secara emosional, korban sering kali menuruti permintaan tersebut tanpa curiga. Mereka percaya bahwa orang yang selama ini menyapa setiap hari, mengirim pesan romantis, dan tampak begitu peduli, benar-benar tulus. Uang pun ditransfer secara bertahap, dan pelaku terus menggiring korban untuk memberikan bantuan lebih besar dengan alasan-alasan baru yang terus dimunculkan.

Ketika korban mulai curiga atau meminta bukti lebih lanjut, pelaku akan menghilang secara perlahan. Mereka tak lagi aktif, memblokir akun korban, atau menghapus profil mereka sepenuhnya. Pada titik ini, korban menyadari bahwa hubungan yang selama ini mereka jaga sebenarnya hanyalah skenario penipuan. Yang lebih menyakitkan lagi, korban bukan hanya kehilangan uang, tetapi juga merasa dipermainkan secara emosional dan dihianati perasaan.

Yang membuat penipuan ini semakin rumit adalah karena pelaku kerap mencuri identitas orang lain untuk menciptakan profil palsu. Mereka mengambil foto dari akun asli orang lain, mengedit latar belakangnya, dan menyusunnya menjadi kehidupan palsu yang terlihat meyakinkan. Bahkan unggahan, komentar, dan daftar teman sering direkayasa agar profil tersebut tampak hidup dan aktif.

Agar tidak menjadi korban, pengguna media sosial harus mewaspadai akun-akun yang terlalu sempurna dan cepat mengaku cinta. Jangan mudah percaya pada seseorang yang belum pernah ditemui secara langsung, apalagi jika mereka mulai menyinggung soal uang. Verifikasi informasi yang diberikan, periksa keaslian foto dengan pencarian gambar balik (reverse image search), dan jangan ragu bertanya pada orang terpercaya jika merasakan sesuatu yang janggal.

Penting juga untuk menjaga batas privasi dan tidak membagikan informasi pribadi secara sembarangan di media sosial. Penipu bisa mempelajari pola hidup dan kelemahan seseorang hanya dari unggahan dan komentar yang kita biarkan terbuka untuk umum.

Dalam dunia digital, keintiman bisa dengan mudah diciptakan, tapi tidak selalu berdasarkan kenyataan. Hubungan yang sehat membutuhkan waktu, konsistensi, dan bukti nyata. Jika semuanya terasa terlalu cepat, terlalu manis, dan terlalu mulus — mungkin itu memang terlalu indah untuk jadi kenyataan. Maka sebelum membuka hati sepenuhnya pada seseorang yang hanya dikenal lewat layar, pastikan terlebih dahulu siapa dia sebenarnya. Jangan sampai cinta yang dicari, justru membawa luka yang dalam dan kerugian yang tak terbayar.

Example 468x60
Example 120x600
Example 468x60

Komentar