Example floating
Example floating
Example 728x250
Sosial dan UmumSPKT

Situs Donasi Bencana Alam Abal-Abal Curi Dana Publik

2
×

Situs Donasi Bencana Alam Abal-Abal Curi Dana Publik

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Ketika terjadi bencana alam, solidaritas masyarakat biasanya langsung terbangun. Banyak orang ingin membantu, baik dalam bentuk barang maupun donasi uang. Namun, momen kepedulian ini kerap dijadikan ladang kejahatan oleh pelaku penipuan yang membuat situs donasi palsu, seolah-olah mewakili lembaga kemanusiaan resmi. Tujuan mereka bukan menolong korban bencana, melainkan mengumpulkan dana dari publik untuk kemudian digelapkan.

Modus ini sering kali dimulai sesaat setelah sebuah bencana terjadi—entah itu gempa, banjir, kebakaran, atau erupsi gunung berapi. Pelaku bergerak cepat membuat situs atau akun media sosial dengan nama, logo, dan tampilan yang menyerupai organisasi kemanusiaan populer. Mereka mengunggah foto-foto menyentuh, narasi yang menggugah empati, dan menyertakan nomor rekening pribadi dengan iming-iming bahwa semua dana akan disalurkan langsung ke korban.

CALL CENTER
Example 300x600
Kapolres Pangandaran

Beberapa pelaku bahkan menyertakan “laporan penyaluran dana” palsu yang seolah memperlihatkan kegiatan distribusi bantuan, lengkap dengan dokumentasi yang diambil dari sumber lain. Tidak jarang mereka juga mencatut nama relawan, tokoh masyarakat, atau wilayah terdampak secara spesifik agar narasi terlihat semakin meyakinkan.

Korban penipuan bisa berasal dari berbagai kalangan: individu yang ingin menyumbang, komunitas yang ingin berdonasi kolektif, hingga perusahaan yang sedang menggalang CSR. Dalam banyak kasus, donasi yang dikirimkan ke rekening tersebut tidak pernah sampai ke lokasi bencana. Setelah dana terkumpul dalam jumlah besar, pelaku menutup situs, menghapus akun, dan menghilang tanpa jejak.

Yang membuat modus ini semakin licik adalah pendekatannya yang sangat emosional. Dalam kondisi darurat, orang-orang cenderung berpikir cepat dan ingin segera membantu, tanpa sempat melakukan verifikasi. Pelaku tahu betul bahwa momen kepedulian seperti ini bisa dieksploitasi dengan maksimal.

Lebih ironis lagi, kehadiran situs donasi palsu ini juga bisa menggerus kepercayaan publik terhadap lembaga kemanusiaan resmi. Ketika banyak orang merasa tertipu, mereka akan ragu untuk berdonasi di masa depan, yang pada akhirnya merugikan para korban bencana yang benar-benar membutuhkan bantuan.

Untuk mencegah hal ini, penting bagi masyarakat untuk selalu mengecek legalitas dan kredibilitas lembaga penerima donasi. Gunakan kanal resmi, seperti situs web yang sudah diverifikasi, akun media sosial yang memiliki centang biru, dan nomor rekening yang jelas terdaftar atas nama organisasi, bukan individu. Hindari donasi melalui tautan mencurigakan yang disebar massal tanpa referensi resmi.

Penipuan berkedok situs donasi bencana bukan hanya merugikan secara materi, tetapi juga secara moral. Ia memanfaatkan empati manusia untuk keuntungan pribadi. Oleh karena itu, semakin tinggi semangat solidaritas, semakin tinggi pula kehati-hatian yang harus kita tanamkan agar bantuan benar-benar sampai ke tangan yang membutuhkan.

Example 468x60
Example 120x600
Example 468x60

Komentar