Siapa yang tidak tertarik dengan giveaway? Di media sosial, konten berhadiah telah menjadi magnet besar yang mengundang jutaan pengguna untuk ikut serta. Dari hadiah smartphone, voucher belanja, hingga uang tunai, berbagai akun kerap menggelar “bagi-bagi hadiah” dengan syarat yang terlihat sederhana: follow akun tertentu, tag teman, dan isi data di formulir yang disediakan. Namun di balik kemeriahan itu, banyak giveaway ternyata hanyalah kedok penipuan untuk mencuri data pribadi.
Modus ini tampak sangat profesional. Akun penyelenggara kerap menggunakan nama dan logo brand terkenal, atau mengaku bekerja sama dengan selebritas atau influencer. Mereka membuat unggahan visual yang menarik, lengkap dengan hitungan mundur, daftar hadiah, dan testimoni palsu dari “pemenang” sebelumnya. Semua dirancang untuk membangun kepercayaan dan mendesak pengguna agar segera ikut.
Korban yang tertarik kemudian diarahkan ke tautan yang mengklaim sebagai formulir pendaftaran hadiah. Di sinilah bahaya sesungguhnya dimulai. Formulir tersebut biasanya meminta nama lengkap, alamat email, nomor HP, alamat rumah, dan tak jarang juga foto KTP, NPWP, hingga detail akun media sosial. Semuanya dibungkus dalam alasan “verifikasi data pemenang” agar terlihat masuk akal.
Namun, begitu data dikirim, tidak ada pengumuman pemenang yang valid. Tidak ada kontak lanjutan dari pihak penyelenggara. Hadiah yang dijanjikan hanyalah umpan belaka. Di balik layar, data yang telah diberikan digunakan untuk berbagai kejahatan digital: spam, penipuan berbasis data pribadi, bahkan pembukaan akun pinjol ilegal atas nama korban.
Lebih canggih lagi, beberapa giveaway palsu kini terhubung dengan sistem otomatis yang mengarahkan korban untuk login ke akun Google atau media sosial guna “memverifikasi identitas”. Padahal, proses tersebut hanya digunakan untuk mencuri kredensial akun dan mengambil alih akses pengguna.
Tidak sedikit korban yang baru sadar setelah data pribadinya tersebar, atau ketika mendapat tagihan misterius dari layanan digital yang tidak pernah mereka gunakan. Bahkan ada yang mendapati data mereka digunakan untuk mengirim broadcast penipuan kepada orang lain.
Agar tidak menjadi korban, pengguna internet perlu bersikap kritis terhadap setiap tawaran hadiah. Giveaway asli biasanya diselenggarakan langsung oleh akun resmi yang sudah terverifikasi, memiliki syarat yang masuk akal, dan tidak pernah meminta data sensitif. Jika sebuah lomba atau hadiah meminta informasi pribadi secara mendetail, itu patut dicurigai.
Jangan pernah mengisi formulir dari tautan yang tidak jelas asal-usulnya, apalagi jika meminta login dengan akun pribadi. Pastikan selalu mengecek nama domain situs, riwayat akun penyelenggara, serta apakah ada kejelasan soal penyelenggara dan aturan main. Hadiah yang nyata tidak akan datang dari proses yang mencurigakan.
Di dunia digital, rasa ingin cepat mendapat untung seringkali menjadi celah yang dimanfaatkan penipu. Maka, sebelum tergoda hadiah, pastikan Anda tidak sedang menyerahkan seluruh data penting Anda ke tangan yang salah. Lebih baik waspada sejak awal, daripada menyesal kemudian.